"Uh, kau memang lelaki yang sangat menggairahkan, sayang." Sayangnya, kau tak lebih menggairahkan dari lelaki yang selama ini ada di dalam fantasiku yaitu, Tuan ku Gilbert. Lanjutnya dalam hati sembari menggigit ujung bibirnya.
--
Jemari lentik tampak bermain-main di antara punggung kekar membuat sang pemilik mengerang nikmat. Dalam satu kali sentakan tubuh ramping telah di putar sehingga beradu tatap dengannya. "Jangan menggoda jika tidak mau menanggung akibatnya, Lexa!" Ancamnya dengan mengangkat sudut bibirnya.
"Kalau begitu hukum aku dengan Menara Eiffel mu ini, sayang. Aku ingin merasakannya lagi berada di dalam diriku," ucapnya dengan sangat menggoda beriringan dengan meluncurkan jemari lentik ke bawah sehingga bersentuhan langsung dengan sesuatu yang membuat sang pemilik mengerang nikmat. "Uhm, Lexa … "