Dasar laki-laki Iblis! Awas saja kau Darren, setelah ini aku akan membuat perhitungan denganmu! Batin Flower dengan dada naik turun menahan amarah.
--
Namanya juga tidak satu visi misi, jadi sudah sewajarnya terus menerus terlibat ke dalam perdebatan sengit. Meskipun Darren sudah mengalah, akan tetapi sikap keras Flower selalu menyulut ke dalam lautan emosi. Wanita keras kepala itu selalu saja membuat darahnya mendidih.
Hembusan nafas lelah mengiringi deru nafasnya. Di perintahkannya Dante untuk membimbing Flower ke mobil. Sementara itu, dia sudah berjalan lebih dulu meninggalkannya. Bahkan punggung kekarnya saja sudah tak terlihat.
"Mari saya bantu, Miss."
Manik hazel menggeliat penuh ketajaman. "Saya bukan orang cacat yang perlu untuk kasihani, Dante!" Sinisnya.