Lovely menambahkan sembari bersedekap dada. "CEPAT MINTA MAAF, LELAKI CENGENG!" Bentaknya dengan melempari sang lelaki dengan tatapan mencemooh.
--
Anak lelaki itu masih saja merintih kesakitan, sementara Lovely terus mencemooh. "Dasar cengeng! Kau ini laki-laki tetapi, tidak ada otot. Kau lebih pantas memakai bedak, boy." Menepuk-nepuk pipi lelaki itu.
"Jangan macam-macam Manis jika tidak ingin ku habisi bibirmu yang sangat menggoda itu."
Liam yang sangat geram semakin memelintir sehingga lelaki itu merintih kesakitan. "Auch ... akan ku adukan perbuatan kalian ini kepada, Daddy-ku."
Ancaman lelaki itu tak membuat Lovely takut. Justru ia semakin mendekatkan wajahnya. "Siapa nama, Daddy-mu? Bolehkah kami berkenalan dengannya, huh?" Kemudian menolehkan wajahnya, pada Qilliam. "Bukankah begitu, Liam?" Sembari mengangkat sebelah alis.
"Hm, tentu saja, Baby Love."