"Sayang, kan sudah."
"One more kiss."
--
Di kecupnya bibir kokoh setelah itu hendak melenggang keluar ruangan, akan tetapi langkah kaki terhenti oleh rasa hangat yang melingkupi pergelangan tangan.
Flower bergegas menolehkan wajahnya jengah. "Sayang, apalagi?"
Di kecupinya puncak kepala dengan penuh kelembutan. "Hati-hati. Jangan kebut-kebutan di jalanan, jika itu sampai terjadi ... " Darren sengaja menjeda kalimat dengan mendekatkan wajahnya berirama bisikan. Seketika itu juga bibir ranum mengulas senyum smirk. "Datanglah ke ranjangku dan hukum aku dengan milikmu yang sangat memabukkan ini." Menyentuhkan jemarinya dengan gerakan sambil lalu beriringan dengan langkah kaki melenggang keluar ruangan.
Darren tak henti-hentinya mengumpat kesal atas godaan istri tercinta. "Kau membuatku tak tahan untuk segera sampai di mansion, baby. Menghukummu kasar dan membuatmu menjeritkan namaku."
Di saat bersamaan terdengar pintu diketuk. "Masuk!" Perintah Darren dari dalam ruangan.
