"Kau serius?"
"Tentu saja. Memangnya kenapa kau tanyakan hal itu. Kau ini sudah seperti petugas sensus saja." Sinis Flower.
"Jangan memakiku, Flow."
"Kau pantas mendapatkan itu, Ellard."
--
Saat ini Ellard telah mengantarkan Flower sampai di depan kamar apartemen. "Jadi, kau tinggal di sini?"
Flower menggangguk.
"Masuklah!"
Flower mengangguk, bersamaan dengan itu hendak menutup pintu. Sial, gerakannya terpatahkan oleh dorongan kuat tangan kekar sehingga pintu kembali terbuka sempurna.
"Ada apa?"
Ellard tampak menyandarkan tubuhnya pada dinding pintu. "Bagaimana kalau besok kita jalan-jalan?" Tanyanya sembari mengangkat sebelah alis.
"Jalan-jalan?"
"Hm, aku akan membawamu ke tempat-tempat yang paling romantis. Apakah kau setuju?"
Sebelah tangan Flower tampak mengibas ke depan wajah. "Lupakan keinginanmu. Aku tidak menyukai tempat-tempat seperti itu."