Atria baru saja kembali mengantarkan berkas dari ruang HRD. Saat ia tengah berdiri menunggu pintu lift untuk kembali ke meja kerjanya, Arda datang. Arda juga hendak kembali ke ruangannya, Atria hanya melirik Arda sesaat.
Hanya keheningan yang kini meliputi mereka. Rasanya ingin sekali Atria berbicara kepada Arda. Menanyakan alasan kenapa Arda memilih untuk mengingkari janjinya, Atria hanya tidak ingin membenci tanpa alasan. Tapi hanya bisa diam membisu di tengah kecanggungan ini, enggan rasanya untuk memulai pembicaraan di saat Arda terlihat tak peduli sama sekali. Arda bahkan tampak seolah-olah tak mengenalnya.
Beruntung keheningan ini tak berlangsung lama, pintu lift pun terbuka. Beberapa karyawan keluar dari lift, setelah memastikan semuanya keluar, Atria pun masuk, Arda pun mengikuti di belakangnya. Lagi-lagi hanya keheningan yang meliputi mereka berdua, Atria berdiri di belakang Arda. Atria hanya bisa melihat punggung Arda.
