Setelah pengakuan Rangga tadi, kini mereka hanya duduk dalam keheningan. Tidak ada satupun dari mereka yang berani berbicara, ke duanya larut dalam pikirannya masing-masing.
Sila sibuk memperhatikan anak-anak kecil yang tampak bermain di seberang sana, sedari tadi tempat itu menarik perhatiannya. Tapi Sila tidak bisa mengajak Rangga ke sana ataupun dia pergi sendirian ke tempat itu. Suasana saat ini benar-benar terasa canggung.
Mereka telah berdiri untuk waktu yang lama, kaki Sila tidak bisa dibohongi lagi. Sila memperhatikan sekitarnya, mencari sesuatu yang bisa untuk di dudukinya. Sila melihat sebuah batu cukup besar tak jauh darinya, seharusnya sedari tadi, ia duduk di sana.
Rangga membiarkan Sila untuk menuju ke tempat itu. Sedari tadi ia menyadari ketidaknyamanan Sila, tapi Rangga enggan untuk mengajak Sila meninggalkan tempat ini. Rangga masih ingin menghabiskan waktu bersama Sila di sini.