"Aku tahu, sulit untuk memaafkan dan menerima apa yang telah aku lakukan."
"Tapi aku enggak mau kita terus-terusan berada dalam kebencian, apalagi saling dendam, itu tidak akan pernah berakhir."
"Aku mau kita memulai kehidupan kita masing-masing. Aku tahu sedikit egois untuk aku berbicara seperti ini di saat aku sudah menyakiti keluarga kamu."
Sila mengatakannya dengan baik, semua yang ia ucapkan dapat dimengerti. Tidak ada hal yang membingungkan dari apa yang diucapkan Sila itu. Tapi sulit bagi Rangga menerima semua ucapan yang keluar dari mulut Sila itu.
"Jadi kamu ingin kita bagaimana?"Rangga menoleh kepada Sila, Sila pun menoleh menatap Rangga.
Sila menyerngit bingung dengan pertanyaan Rangga. Sepertinya Rangga tidak mendengar apa yang telah ia katakan atau memang Rangga tidak mengerti dengan apa yang ia ucapkan. Padahal Sila pikir, ia sudah mengatakannya dengan baik.
"Untuk tidak saling membenci ...."ucap Sila sedikit ragu.