"Please, ayolah Sil,"Atria berusaha membujuk Sila.
"Kali ini aja," Atria mengikuti langkah Sila yang membuat Sila terganggu.
"Aku enggak bisa pergi."Sila menghentikan gerakannya, ia menatap Atria dan menegaskan setiap kata-katanya. Sila kembali melakukan pekerjaannya, Atria mengehela napas, bukan saatnya ia menyerah begitu saja.
"Lia benar-benar berharap kamu datang di hari pentingnya ini. Tidak bisakah kamu memikirkan tentang kenangan kalian dulu?"tanya Atria masuh berusaha meyakinkan Sila, jika bukan karena ia sudah berjanji kepada Lia, Atria juga tidak akan memaksa Sila seperti ini.
"Cukup besok Sil, setelah itu kamu bisa berpura-pura untuk tidak mengenalnya lagi."ucap Atria lagi. Hal yang paling Atria benci adalah meyakinkan seseorang seperti ini, tapi ia selalu terjebak dengan hal-hal seperti ini. Tidak hanya cukup meyakinkan Arda, kini ia harus meyakinkan Lia juga.