Sila mengendarai mobilnya menuju ke apartemen Atria. Rasanya akan sulit baginya untuk berdiam diri saat ini, atau hanya sendirian berada di apartemennya. Sila tidak ingin hanya duduk diam meratapi nasibnya itu.
Ini adalah waktu tersingkat Sila bertahan di depan kediaman orang tua Rangga. Biasanya dia akan lebih lama berada di sana, hal itu karena ia harus memastikan jadwal pulang orang tua Rangga, sehingga ia bisa menunjukkan permintaan maafnya yang tulus..
Tidak membutuhkan waktu lama bagi Sila untuk sampai di kediaman Atria. Saat ini ia dan Atria sama-sama tidak memiliki pekerjaan sama sekali. Sehingga orang yang mungkin bisa ia temui saat ini adalah Atria.
"Hai."sapa Atria ramah setelah melihat kedatangan Sila. Atria membukakan pintunya semakin lebar, pertanda ia senang kedatangan mendadak Sila tak terduga ini.