"Jadi apa pembicaraan kalian lancar?"tanya Elya setelah Jean meninggalkan mereka berdua.
"Tidak ada pembicaraan apapun,"jawab Lia menghela napas.
"Kenapa? Apa Jean masih memperlakukan kamu dengan dingin?"tanya Elya lagi,
"Mungkin butuh waktu yang lebih lama lagi untuknya bisa memaafkan aku, bahkan jika aku jadi dia, kesalahan itu akan sulit atau bahkan tidak bisa dimaafkan."jawab Lia lagi. Padahal ia mencoba untuk tetap semangat dan ceria, tapi nyatanya dia merasa lelah di saat ia belum melakukan apapun.
"Baguslah kalau kamu tahu, setidaknya itu akan selalu jadi pengingat untuk kamu ketika kamu kehilangan kesabaran kamu."ucap Elya. Lia menatap Elya dengan tatapan sedihnya, dia berharap dia bisa melakukan itu, tapi nyatanya, dia tidak bisa mengingat itu ketika marah. Lia hanya merasa bahwa Jean terlalu berlebihan, atau semacam dirinya yang paling tersakiti. Lia tidak memikirkan bagaimana jika ia berada di posisi Jean.
"Jadi apa yang akan kamu lakukan saat ini?"tanya Elya.