Lia telah memarkirkan mobilnya dengan baik. Seperti yang ia katakan kepada Atria tadi, kali ini ia akan berjuang mencari cintanya kembali, bukan pada orang lain tapi pada orang yang sama. Pada orang yang selama ini selalu ada untuknya, dan orang yang telah mencintainya selama ini.
Sebelum benar-benar turun dari mobilnya, Lia menarik napas dan menghembuskannya. Lia harus bisa bersabar, tidak seperti kemarin, ia tidak boleh kepancing emosi lagi. Setidaknya ia datang ke sini untuk meminta maaf.
Lia mengambil sebuah totebag di kursi pengemudi. Berhubung waktu sarapan sudah lewat, jadi ia datang ke sini membawa camilan untuk Jean, tentu saja camilan yang disukai Jean beserta kopi.