Atria berjalan dengan sempoyongan menuju ke pintu. Kakinya terlalu lemah untuk berdiri tegal, Atria terkejut karena bunyi bel yang terdengar kasar dan terburu-buru. Atria tidak tahu siapa yang datang berkunjung malam-malam seperti ini.
Ketika Atria membuka pintu, Atria melihat Lia berdiri dengan penampilan rapi namun terlihat berantakan. Matanya juga terlihat sembab, tapi Atria belum benar-benar sadar sehingga ia tidak begitu menanggapi hal itu.
Lia berjalan masuk ke dalam, melewati Atria. Atria membiarkan Lia masuk tanpa menghalanginya, yang Atria inginkan adalah dirinya kembali ke mimpi indahnya yang sempat terganggu itu.
Atria baru saja tidur dua jam yang lalu, tapi kini Lia mengganggu tidurnya, jelas itu membuat kepala Atria sedikit tidak nyaman. Lia duduk di sofa dan dengan santai menyalakan televisi, Atria memilih untuk tidur di sofa dan membiarkan Lia melakukan apapun yang ia inginkan. Atria Benar-benar tidak mempedulikan apapun selain tidur.
