Jean menghela napas dan menuju kafe yang biasa ia datangi. Jean merasakan sesuatu yang aneh dengan perasaannya. Jean tidak mengerti kenapa menjadi seperti ini.
Jean justru merasa takut, bayangan Lia menangis masih jelas dalam ingatannya. Jean tidak merasa sedih akan air mata kesedihan Lia, Jean tidak bisa merasa simpati kepada Lia. Seketika Jean merasa takut, kalau perasaannya kepada Lia selama ini menghilang. Harusnya ia senang dengan hal itu, bagaimana pun juga ia mungkin bisa memaafkan Lia ketika perasaan itu telah memudar.
Jean menebak-nebak apa yang membuatnya merasa ketakutan, dia memikirkan banyak alasannya daripada hanya menerima itu. Dari sekian banyak alasan yang ia buat sendiri, hal yang paling memungkinkan adalah karena pernikahan mereka.
