Atria dan Ezra tengah duduk di meja makan bersama kurang lebih tiga puluh anak-anak yang bersekolah di sini. Mereka tampak bahagia hanya karena makanan yang Atria bawa, padahal jelas itu makanan yang berasal dari toserba yang siapapun bisa mendapatkannya, karena itu bukan sesuatu yang mewah, bagi Atria. Tapi, sepertinya tidak bagi anak-anak itu.
Mereka tampak polos, senyuman dan kebahagiaan jelas terlihat dari eskpresi mereka ketika makanan-makanan itu berada di depan mereka. Mereka telihat tidak sabar untuk membuka dan menyantapnya di kala seorang guru masih membagikan makanan itu.
Hal yang membuat Atria tersentuh adalah ketika ia menyaksikan anak-anak ini dengan kesabaran mereka. Mereka tidak menyentuh sama sekali makanan yang ada di hadapan mereka meskipun mereka terlihat antusias. Mereka memastikan guru yang membagikan makanan itu duduk dan memimpin do'a, setelah itu barulah mereka menyentuh makanan itu.