Elya pun hendak masuk ke dalam, namun Atria menghalangi langkahnya. Jelas Elya semakin kesal, menunggu di depan saja sudah sangat kesal dan sekarang ia justru dilarang masuk. Rasanya Elya ingin melenyapkan Atria saat ini juga.
"Mau ngapain? pemiliknya lagi enggak ada, jadi aku enggak bisa membiarkan sembarang orang untuk masuk."ucap Atria menekankan kata pemilik yang dipermaslahkan Elya tadi.
"Arda akan membiarkan aku masuk ke sana."kata Elya dengan kesal.
"Jangan terlalu percaya diri, aku tidak berpikir seperti itu. Jika kamu tetap ingin masuk kamu bisa menghubingi Arda untuk memastikan."ucap Atria. Atria tahu bahwa ia bersikap menyebalkan, tapi ia melakukan ini agar Elya segera pergi dari sini, kasian Sila di gudang sendirian.
"Apa hak kamu mengatur aku seperti itu?"bentak Elya kesal,
"Semua yang berhubungan dengan Arda akan selalu menjadi urusan aku."jawab Atria dengan santai.