"Kenapa kalian tidak menjual butik itu aja, lagian kan kamu udah sibuk di kafe, terus Sila juga udah enggak bisa ngurusnya lagi."saran Elya, Elya hanya ingin mencairkan suasana saat ini. Elya tahu kalau mereka berdua tidak akan mau melepaskan apa yang telah bersama mereka dalam waktu yang lama, apalagi ini bukti perjalanan karir mereka.
"Kenapa harus dijual, kan bisa diurus orang lain."ucap Lia yang kemudian menatap tajam Elya.
"Kenapa kamu marah sama aku, aku kan hanya mencoba memberikan solusi untuk masalah kalian berdua."ucap Elya yang tak mau disalahkan.
"Jadi apa yang akan kamu lakukan?"tanya Lia kepada Sila, pertanyaan Lia menyadarkan lamunan Sila.
"Apa kamu benar-benar ingin menjual ini?"tanya Lia dengan ekspresi kesalnya.
"Aku tidak pernah mengatakan hal itu."jawab Sila kemudian.
"Aku kasih aku waktu buat memikirkannya."ucap Sila lagi.
"Tapi jangan lama-lama."ucap Lia.