"Atria bisa kita bicara sebentar?"tanya Sila yang kini tengah berdiri di pintu kamar Atria yang kebetulan terbuka lebar itu.
"Hm, masuk aja, Sil,"jawab Atria yang saat ini tengah duduk dikursi meja hiasnya.
"Ada apa?"tanya Atria saat Sila sudah duduk di tepi ranjangnya yang terletak dekat dengan Atria saat ini. Sila tampak terlihat ragu untuk sesaat, Sila butuh seseorang untuk mendengarkannya saat ini.
"Ini tentang masalah yang tadi."ucap Sila, Atria kini tengah memperhatikan Sila tak ingin memotong ucapan Sila itu.
"Maaf, udah menilai kamu tentang hubungan kamu, Arda dan Ragil."ucap Sila lagi.
"Aku dan Lia hanya kecewa karena kamu berkencan dengan Arda yang berarti kamu sudah sering bertemu dengannya. Tapi bahkan kamu tidak menemui kita, seakan kamu menunjukkan bahwa kamu tidak menganggap pertemanan kita."ucap Sila jujur tentang kemarahan ia kepada Sila selama ini.