Sila dan Rangga kini telah berada di suatu tempat yang tentu saja jauh dari teman-temannya itu. Sila menghempaskan tangannya dari genggaman Rangga yang terasa kasar untuknya itu, jelas tangannya terasa sakit tapi Sila lebih merasakan sakit dihatinya. Sila tahu kalau Rangga membela Lia, karenanya itu ia dibawa ke sini.
"Apa kamu sadar dengan apa yang kamu lakukan itu?"Rangga membentak Sila, Sila mengalihkan pandangannya dari Rangga yang kini seperti membencinya itu.
"Lia itu teman kamu, kenapa kamu tega mengatakan hal seperti itu. Kamu tahu ini akan menjadi masalah bagi hubungannya dengan Jean, bahkan kamu tahu seberapa Lia mencintai Jean, tapi apa? Kamu membandingkan Lia dengan Atria."ucap Rangga tertawa sinis, ia merasa tidak masuk akal dengan tuduhan yang diucapkan Sila kepada Lia itu.
"Apa kamu udah selesai bicaranya?"tanya Sila tak ingin menanggapi Rangga, Sila tidak bisa berdebat dengan Rangga, hatinya terlalu sakit untuk mendengarkan semua tuduhan yang dilontarkan kepadanya.
