Atria melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah itu, rumah ini gelap, Atria belum melihat apapun didalamnya. Arda kemudian menyalakan lampu dan seketika Atria bisa melihat semuanya, Atria menatap kepada Arda, Arda juga hanya menatapnya dengan ekspresi datarnya.
Atria memperhatikan yang ada disekitarnya, keadaan di dalam sini masih sama seperti yang dulu. Rumah ini terawat dengan baik, seketika kenangan masa lalu Atria kini menghampirinya seakan mengajak Atria untuk bernostalgia. Arda pun menuju ke dapur di saat Atria melihat-lihat rumah ini.
Terakhir kali Atria berada di sini semuanya terlihat berantakan. Atria juga tidak begitu ingat dengan jelas susunan rumah ini, ia hanya mengingat sedikit saja tentang bagian-bagian itu. Atria pun melangkah maju menuju ke dalam kamarnya, tempat ia menghabiskan harinya, tempat ia belajar dan tempat ia menangisi Arda dan nasibnya saat itu.