"Tanpa kamu katakan pun, aku akan tetap melakukan apa yang aku anggap benar."ucap Sila dengan tegas.
"Ya silahkan, sana temanan sama Atria, teman tersayang kamu itu, padahal dia lebih mementingkan orang lain dibandingkan kamu."ucap Lia dengan sarkas.
"Kenapa malah berantem gini sih,"ucap Elya menengahi ke dua orang yang ada di dekatnya itu.
"Mau kalian temanan sama Atria lagi atau tidak, bukankah lebih baik kalau bertemu dengan Atrianya dulu.'ucap Elya kemudian mencoba memberikan solusi, namun setelah Elya selesai berbicara, Sila dan Lia justru menatapnya dengan intens, seolah Elya tengah mengatakan sesuatu yang luar biasa.
"Kenapa kalian pada lihatin aku gitu?"tanya Elya bergidik ngeri ketika melihat Sila dan Lia secara bergantina. Lia pun mendekati Elya dan menatap Elya dengan tajam, saat ini wajah Lia dan Elya kini sudah sangat dekat,