Atria mendengarkan bel apartemennya berbunyi, sepertinya ia tahu siapa yang telah mengganggu paginya saat ini. Sudah beberapa waktu ia tidak bertemu dengan Ezra jadi ia yakin kalau Ezra saat ini yang datang merescoki pagi Atria.
Awalnya Atria ingin mengabaikan dan membiarkan bel itu berbunyi. Tapi kemudian ia mengurungkan niatnya itu karena sangat berisik, Atria tidak ingin nantinya justru kena omelan tetangga. Atria menggaruk rambutnya yang tak gatal, rasanya saat ini ia ingin memaki orang yang telah mengganggu tidurnya itu, dengan sedikit malas, Atria pun berjalan menuju ke pintu apartemen untuk membukakan pintu untuk tamu tersebut.
Benar saja dugaan Atria, ia melihat wajah yang saat ini membuatnya merasa jengkel. Ezra sendiri memasuki apartemen Atria tanpa peduli dengan ekspresi Atria saat ini. Ezra tidak datang dengan tangan kosong, ia membawa sesuatu yang terletak di piring. Ezra segera menuju ke dapur tanpa mempedulikan apa yang si pemilik katakan.