Atria baru saja keluar dari kamar mandi ketika ponselnya berdering. Handuk masih terlilit dikepalanya untuk menghindari tetesan air yang jatuh dari rambutnya itu. Atria sudah mengenakan kaus putih polos dan celana panjang sebagai piyamanya mala mini.
Atria melangkah menuju ke nakas, ia tidak terburu-buru sama sekali untuk mengangkat panggilan itu. Saat Atria melihat layar ponselnya ia menemukan bahwa yang tengah menelpon itu bukan dari kontak yang tersimpan sehingga berjejer beberapa angka di sana. Atria mencoba mengingat angka-angka itu, ini seperti tak asing baginya namun ia tidak bisa ingat dengan jelas siapa pemilik dari nomor itu.
Atria bingung, namun ia tetap mengangkat panggilan itu. Atria hanya berpikir mungkin itu salah satu pelanggannya atau seseorang yang ada di studio yang menghubunginya, mungkin memberitahukan kegiatana besok.