Sesampai di tempat yang ia tuju, ia segera melemparkan buku catatan Atria itu ke atas meja di hadapan Arda. Mereka bertiga pun sama-sama menoleh kepada Lia, Elya menatapnya dengan tatapan ketidaksukaanya sedangkan Arda melihatnya dengan ekspresi tajamnya.
"Catatan ini harus dikumpulkan hari ini, tapi lihat apa yang dia lakukan pada catatan Atria. Apa yang akan kamu lakukan dengan ini?"tanya Lia sarkas, ia melirik kepada Arda dan Elya secara bergantian.
"Kenapa kamu yang datang ke sini, Atrianya ke mana, apa dia akan berpura-pura untuk tidak marah dan membuat kamu melakukan ini?"ucap Elya tidak kalah sarkas dari Lia, Sila memegang lengan Lia untuk menghentikan kemarahan Lia yang hanya akan semakin memperumit keadaan.
"Sampai kapan dia akan menjadi orang seperti itu?"ucap Elya lagi.
"Setidaknya kamu harus mencoba untuk melakukan sesuatu, ini karena perbuatan pacar kamu itu."Lia mengabaikan apa yang dikatakan Elya dan menatap Arda dengan tatapan menuntut.
