Angin sedari tadi menerpa lembut wajah Atria yang tengah berjalan dengan bertelanjang kaki. Kaki Atria kini telah bercampur dengan pasir putih hingga ke betisnya, namun ia tidak peduli dengan kakinya yang telah bercampur pasir itu. Atria tidak merasa risih dengan keadaan kakinya saat ini, meskipun di awal-awal tadi ia hanya merasa geli ketika pasir putih itu mengenai kakinya, namun sepertinya saat ini Atria sudah terbiasa dengan hal itu.
Angin membuat rambut Atria yang dibiarkan terurai itu menjadi sedikit berantakan, Atria hanya membiarkannya saja dan memilih untuk menikmati sapaan angin itu. Sesekali Atria merapikan rambutnya yang menutupi wajahnya, Atria juga mengenakan pakaian yang nyaman sehingga membuatnya tidak terganggu sama sekali ketika angin ikut menyapa pakaian yang ia kenakan itu.
"Atria, enggak mau makan dulu?"Lia berteriak dari jauh sembari mengejar Atria, Atria yang tengah berjalan itu pun menoleh ke sumber suara,
