Dan di tengah-tengah sana, ia bisa melihat banyak orang telah menggunakan seragam Tim Karesso. Arya meneguk ludahnya berulang kali. Pasalnya pemain Tim Karesso ternyata cukup banyak. Tangannya mendadak berkeringat. Meskipun Arya telah menyeka berulang kali, namun tangannya tak bisa tenang, begitu juga dengan dirinya. Wajahnya sangat gelisah, ingin sekali rasanya kabur dari tempat ini.
Denny yang berjalan tenang, merasa sedikit terganggu dengan tingkah Arya yang setiap detik, kedua tangannya saling mengusap. Berharap dirinya tenang walau sangat susah.
"Kamu enggak perlu takut. Aku yakin kamu pasti disambut baik oleh mereka. Tak hanya aku, mereka pasti memiliki rasa penasaran yang besar, seperti apa pemain muda itu hingga bisa mendapat tawaran kontrak dari Mr. Steve."
"Mr. Steve juga memberitahu hal itu?" tanya Arya sangat penasaran.