Ia ingat kapan ia menaruh perasaannya pada seseorang, namun itu sudah sangat lama sampai mungkin orang yang ia cintai lupa sosok jati diri Arya dan perasaannya pada gadis itu sempat sirna walau terus menanti. Namun setelah beberapa tahun, perasaan itu kembali tumbuh dan tak akan membiarkan gadis itu meninggalkannya lagi. "Ya, ada perempuan yang aku sukai sejak kecil. Bahkan aku sudah jatuh cinta padanya sebelum memasuki masa-masa dewasa."
"Haa? Kau tak bercanda, kan? Kau sudah jatuh cinta pada perempuan sejak kecil? Pasti itu hanya angan-angan saja agar pertemanan kalian…" sejenak Salsa memotong ucapannya sendiri begitu melihat wajah Arya terlihat sangat tulus dan sedang tak bercanda. Saking terkejutnya, bahkan ia sampai menutup mulutnya dengan kedua tangannya, luka di hatinya kembali timbul walau tak ada keinginan menangis lagi.
"Kau… kau menyukai perempuan itu selama ini...? Lalu apa yang terjadi? Apa pada akhirnya kalian pacaran dan aku selama ini sudah mengganggu hubunganmu?"