"Yang Mulia, saatnya makan siang." Zizi mengingatkan sang ratu.
Rose mengalihkan tatapanya dari pemandangan di luar jendela kamar raja. Sudah tiga hari suaminya pergi. Pemuda itu bahkan tidak memberinya waktu untuk bersiap sebelum berangkat meninggalkan dirinya di ruang besar ini.
"Aku sedang tidak selera makan Zizi." balas si peri cantik kepada pelayanya.
Selama kepergian raja, hanya ada beberapa orang yang diizinkan memasuki kamarnya. Para penjaga masih mengawasi kamar sang raja dengan sangat ketat. Tanggung jawab mereka sangat berat. Menjaga sang ratu dan calon pewaris tahta yang akan segera lahir. Jika ada yang salah selama raja pergi, maka bukan diri mereka saja yang mendapatkan hukuman. Namun seluruh keluarga mereka juga akan terkena imbasnya.
"Yang Mulia Ratu harus tetap makan."
"Ini demi anak Anda dan Yang Mulia Raja." Zizi membujuk tuanya.
Rose menghela nafas lelah. Setiap kali anaknya disebutkan, dia tidak bisa mengeraskan hati untuk menuruti egonya.