Rose lagi-lagi tersenyum melihat tingkah suaminya itu. Dia menggenggam tangan yang membelai perutnya dan berbaring miring menghadap sang raja.
"Anak ini hanya berperilaku baik saat merasakan kehadiran Yang Mulia." Rose melaporkan tingkah anaknya kepada sang raja.
"Jangan nakal kepada ibumu." Stevan memarahi calon buah hatinya karena telah menyusahkan istrinya.
"Dia bilang ayah harus selalu bersama dengan ibu." Rose tertawa kecil setelah meyuarakan isi hatinya. Membuat pemuda yang berbaring di sampingnya tidak bisa untuk tidak memberikan ciuman ekstra di pipi putihnya.
"Bagaimana dengan hasil ekspedisi Anda di Wilayah Tenggara Kerajaan Zeros, Yang Mulia?" gadis itu bertanya disaat dirinya menikmati pelukan lembut yang suaminya berikan.
"Tidak ada bekas para pemberontak yang tersisa di sana. Entah itu karena mereka benar-benar melarikan diri atau mereka kabur dengan rencana lain yang kita tidak tahu."