Chereads / Pupus Lupus / Chapter 26 - Bermain game

Chapter 26 - Bermain game

Malam hari itu, tepatnya malam Senin, aku bermain game moba setelah melaksanakan sholat Isya. Aku dan teman-teman game ku bermain hingga larut malam, saat game terakhir selesai, aku bergegas ke kamar mandi untuk cuci muka. Jam sudah menunjukkan pukul 1 malam, namun aku masih belum merasakan kantuk. Aku pun menonton YouTube di handphone ku, akupun tertidur pulas.

"Nak bangun, udah subuh" ucap ibu dari luar kamar ku

Aku masih sangat mengantuk kala itu, jadi selepas sholat subuh aku berkeinginan untuk tidur lagi

"Nak ibu mau pergi ya, kalo kamu berangkat jangan lupa di kunci" ucap ibu

"Iya ibu nanti aku kunci" ucap ku

Aku langsung beranjak ke tempat tidur ku, aku tertidur lelap. Jam sudah menunjukkan pukul 08.00 , aku sangat kaget dan langsung berlari ke kamar mandi, aku langsung bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.

"Ah sial hari ini upacara" gumam ku

Aku bergegas memanaskan motor, lalu mengunci rumah sesuai amanah ibu, setelah itu, aku langsung berangkat dengan kecepatan yang lumayan tinggi, karena aku sangat buru-buru sekali. Sesampai aku di tempat parkir , aku langsung berlari menuju gerbang sekolah, namun dari kejauhan aku melihat gerbang yang dipenuhi oleh kerumunan siswa. Saat aku sampai didepan gerbang, aku melihat Satria yang berdiri di samping pagar.

"Jo lu telat?" ucap ku

"Iya padahal gua dateng jam 7 lewat dikit" ucap Satria

"Terus langsung ditutup gerbang nya?" ucap ku

"Iya gua langsung ga dibolehin masuk" ucap Satria

"Lah lu baru bangun atau gimana?" ucap Satria melanjutkan pembicaraan

"Iya gua semalem begadang, gabisa tidur gua" ucap ku

"Keren juga orang macem lu bisa telat" ucap Satria sambil tertawa kecil

"Gua juga manusia" ucap ku

"Masih lama upacara nya ya?" keluh Satria

"Sedikit lagi Satria, santai aja" ucap ku

"Bakalan di hukum apa ya?" ucap ku

"Mungkin hormat bendera" ucap Satria

"Ah yakali sih, panas begini disuruh hormat bendera" ucap ku

"Gua baru pertama telat hari Senin jadi gua gatau hukumannya apa, kalo hari selain Senin, biasanya bersih-bersih lapangan" ucap Satria

"Hari senin mungkin beda" ucap Satria

"Iya sih semoga aja" ucap ku

"Kalo hormat bendera panas-panas begini apalagi gua lupa sarapan, takut lemes badan gua Satria" ucap ku

Seorang pria berpostur lumayan tinggi dan berbadan tegap pun datang dari dalam gerbang, pria itu membuka pintu gerbang dan berkata.

"Kalian tau masuk sekolah jam berapa?" ucap pria itu.

Kami serentak menjawab "Tau"

"Kenapa kalian masih datang siang?" ucap pria itu

"Kalian itu siswa SMA, kalian bukan lagi anak TK yang harus disayang dan dimanja" lanjut pria itu

Kami semua terdiam dan merenungi kesalahan kami. Ada beberapa anak yang sudah bosan dengan kalimat-kalimat ini karena mereka sering terlambat

"Kamu ini, setiap hari saya liat kamu terlambat, kamu niat sekolah ga?" ucap pria itu dengan nada tinggi kepada seorang siswa

"Itu siapa Satria?" ucap ku

"Kaka kelas" ucap Satria

"Siapa namanya?" ucap ku

"Gatau" ucap Satria

"Emang dia sering terlambat Satria?" ucap ku

"Kalo gua telat selalu ada dia" ucap Satria

"Keren juga ya" ucap ku

"Apanya yang keren" ucap Satria penasaran

"Bisa telat terus dan tahan dimarahin guru BK didepan gerbang dan apalagi dilihat semua orang begini, pasti dia udah kebal haha" ucap ku dengan tawa

"Mau lu begitu?" ucap Satria

"Ga lah, kalo bukan karena gabisa tidur, gua gabakal telat" ucap ku

"Lu kenapa telat?" ucap ku melanjutkan percakapan

"Kamar mandi gua dipake Kaka gua, dia lama banget kalo mandi" ucap Satria kesal

"Terus lu juga lama ya mandi nya" ucap ku

"Yah lu tau deh" ucap Satria dengan gelak tawa

"Kalian semua catat nama kalian dibuku ini" ucap pria itu sambil menunjukkan sebuah buku besar.

"Waduh buku apalagi itu?" ucap ku kepada Satria

"Buku catatan siswa yang terlambat" ucap Satria

"Dipanggil orang tua ga?" ucap ku

"Kalo udah banyak, nanti orang tua lu dipanggil" ucap Satria

"Gua takut dipanggil orang tua" ucap ku

"Yailah santai, lu baru sekali aja udah takut banget begitu" ucap Satria menenangkan ku

"Yaudah yu maju ke depan" ucap ku sambil menepuk pundak Satria

Satria dan aku maju dan menulis nama kami di buku tersebut. Pria itu pun berbicara lagi dengan nada tinggi, sepertinya ia sangat marah dan geram kepada murid-murid yang tidak datang tepat waktu.

"Itu siapa Satria?" ucap ku sambil menunjuk kepada pria itu

"Guru BK , pak Wahyu" ucap Satria

"Emang orang nya galak begitu Satria?" ucap ku

"Iya, gua juga suka kena omel" ucap Satria

"Seru ga Satria?" ucap ku dengan tawa

"Apanya yang seru?" ucap Satria

"Yakali lu nikmatin Omelan dia" ucap ku

kamipun di arahkan untuk menuju kelapangan, kami di berikan arahan untuk melakukan hormat bendera

"Yang sering terlambat ke sebelah sini" ucap pak Wahyu

"Yang baru sekali terlambat ke sebelah sini" ucap pak Wahyu sambil menunjuk tempat di bagian lapangan.

Aku dan beberapa siswa lain bergerak menuju ke tempat bagian yang ditunjuk pak Wahyu.

"Kalian baru terlambat sekali?" ucap pak Wahyu dengan nada tinggi

"Iya pak" ucap kami

"Kalian saya maklumi namun kalian tetap bersalah karena sudah datang terlambat" ucap pak Wahyu

"Baik pak" ucap kami

Pak Wahyu melihat jam yang ada ditangannya

"Kalian hormat sampai jam 9.30 dan jangan ada yang bergerak, kalau sampai saya liat kalian bergerak, saya tambahkan hukuman kalian" ucap pak Wahyu dengan nada tegas

Aku pun melihat jam tangan ku , jam menunjukkan pukul 8.50 pagi.

"Kalian yang sering sekali terlambat, hormat sampai bel istirahat berbunyi, jika kalian bergerak, saya tambahkan hukuman kalian" ucap pak Wahyu kepada para siswa yang ada di bagian sering terlambat

"Baik pak" ucap mereka

Matahari terasa sangat terik dan waktu berjalan terasa sangat lambat, dari kejauhan aku melihat Salju dan Anisa berjalan bersama di lorong kelas. Aku menundukkan sedikit kepala dengan tangan yang masih berada diatas kepala. tangan dan kaki ku mulai bergetar , perutku berteriak karena lapar, aku belum mengisi perutku karena terburu-buru saat terlambat bangun tadi. Rasa kantuk pun masih membayangi diriku. Jam menunjukkan 9.28 dan pak Wahyu berjalan menuju arah lapangan.

"Kalian yang baru saja terlambat boleh masuk ke kelas masing-masing" ucap pak Wahyu

"Baik pak" ucap kami

Aku berjalan menuju pak Wahyu dan Salim kepadanya.

"Pak saya izin untuk sarapan di kantin sebelum masuk ke kelas" ucap ku

"Kamu belum sarapan?" ucap pak Wahyu

"Belum pak, tadi saya terburu-buru saat bangun dan berangkat ke sekolah" ucap ku

"Wajah kamu keliatan pucat, sana sarapan, saya berikan izin" ucap pak Wahyu

"Baik pak terima kasih" ucap ku

Aku berjalan ke kantin dan memesan nasi goreng, saat nasi goreng buatan ku sudah siap, aku langsung menyantap nya segera, lapar di perutku sudah tak tertahankan lagi.

Selesai dari sarapan aku langsung bergegas menuju kelas karena aku khawatir ada materi yang tertinggal.