Chereads / Pupus Lupus / Chapter 13 - Rasa

Chapter 13 - Rasa

Aku sudah memilih 1 dari 10 wanita yang diberikan kepada ku dari teman nya Rio yaitu Nabila. Lianti adalah wanita yang ku pilih dari 10 wanita yang di berikan kepada ku, aku sudah berkenalan dengan nya waktu itu tapi aku masih tidak tertarik karena dia lumayan cuek menurut walaupun kata Rio itu sudah wajar karena orang baru dia bersikap seperti itu mungkin kalau sudah kenal dia akan lebih friendly lagi. tapi menurut ku tipe tipe orang seperti Lianti lebih cocok untuk di jadi kan sebagai teman kalau bagi ku daripada di jadi kan sebagai pacar karena mungkin Lianti adalah pendengar yang baik di kala kita curhat dengan nya kalau yang aku lihat sih seperti itu. tapi aku masih mencoba mendekati nya sekali lagi dengan masih ingin berkenalan dengan nya lebih dalam lagi karena yaaa aku juga sangat menghargai perjuangan Rio dengan meminta semua nomor nomor wanita ini dari anak SMA 15. akhirnya aku chatingan dengan Lianti lagi walaupun menurut ku pembahasan nya sangat sangat bosan dan sepeti tidak ada pembahasan lain.

Ryan:" ti ti "

lianti:" Napa yan?"

Ryan:" hmmm gpp sih ti, gw cuma mau nanya nih rumah lu dimana yaa?"

lianti:" kenapa emang yan?tiba tiba nanya rumah gw random banget lu yan"

Ryan:" gpp sih sebenarnya kali aja lain kali gw bisa main gitu kerumah lu"

Lianti:" ohhh gitu toh yan, kalo rumah gw tuh di jalan Sudirman no 5 yan, kalo lu lewat mampir aja gpp"

Ryan:" ohhh gitu yaaa, iya iya ti kapan kapan nanti gw kesana kalo lewat"

lianti:" iyaaa"

percakapan pun terhenti lagi lagi dan lagi hanya sebatas itu sajaaa, aku memang benar benar Tidak berbakat mencari topik obrolan dengan orang lain. ku kira dengan aku membahas hal itu kita akan ngobrol lebih lama lagi sehingga aku tidak usah cape cape mencari topik topik obrolan lagi kemana mana. seharusnya aku bertanya tanya dulu kepada Nabila sebenarnya si Lianti itu orang nya seperti apa, apakah dia menyukai hal ini atau menyukai hal itu atau di hobi nya ini atau dia hobi nya itu agar aku tau apa yang harus aku bahas ketika bersama nya. menurut ku aku dan Lianti tidak sefrekuensi karena melihat dari gelagat nya di chat aku sudah bisa menebak nebak bahwa dia bukan orang orang yang sefrekuensi oleh diri ku. aku heran ketika aku sedang mendekati wanita banyak sekali teori teori yang muncul di kepala ku padahal aku belum tau dia sebenarnya itu seperti apa, aku terlalu cepat menyimpulkan informasi tanpa tau kebenaran nya itu seperti apa. tapi memang kalau di lihat dari muka nya sih dia imut imut cuek dingin gimana gitu sih mungkin itu yang membuat nya menarik akan hal itu. jadi orang tertarik ingin mendekati nya karena dia menarik untuk di dekati memang karena dia cantik juga sih jadi wajar wajar sajaaa. Rio menyuruh ku terus terusan nge chat dia agar aku bisa makin lama makin dekat dengan nya padahal aku tidak bisa seperti itu dengan di paksa paksa semakin lama aku malah semakin tidak suka dengan wanita itu walaupun dia cantik tapi bagi ku hati adalah nomor 1 ketika hati sudah memilih yaaa berarti itu orang yang pantas untuk ku. karena menurut ku banyak sekali orang orang yang memilih untuk berpacaran dengan orang yang lebih ganteng atau lebih cantik tapi dia hanya membohongi diri nya sendiri dengan Sebenarnya hati nya itu tidak suka atau cinta kepada orang itu melainkan karena wanita atau pria itu lebih cantik atau ganteng dia memilih itu. fisik menurut ku itu sangat gampang berubah yang tidak bisa berubah itu hati ketika kita memiliki hati yang tulus memiliki hati yang cantik atau ganteng itu lebih baik ketimbang mempunyai wajah yang bagus tapi tidak dengan hati nya. tapi karena jaman sekarang sudah selalu apa apa melihat dari wajah melihat dari style baju melihat dari cantik atau ganteng nya aku harus menyesuaikan nya dengan diri ku karena kalau aku tidak bisa seperti itu aku akan selalu di remeh kan orang lain karena wajah ku yang biasa saja. karena ketika kita mempunyai wajah yang cantik atau ganteng hidup itu akan lebih di permudah karena hal itu jadi yang harus berubah sebenarnya bukan orang lain tapi diri ku sendiri agar bisa menyesuaikan dengan diri orang lain. karena banyak dari teman ku juga yang seperti kalau mempunyai pasangan yang wajah nya biasa biasa saja dia malu untuk menunjukkan pasangan nya sendiri karena tidak memiliki pasangan yang bisa di bilang good looking kalo kata jaman sekarang.

perlahan lahan aku akan mendekati Lianti karena aku masih menghargai usaha dari Rio itu. mungkin dengan ada nya Lianti aku masih bisa membuka hati ku terhadap orang lain untuk melupakan Bella yang sudah dengan orang lain yaaa walaupun belum sampai berpacaran tapi aku memang tidak ingin menggangu nya dan memilih untuk menjauh dan menunggu Bella sedang sendirian baru aku masuk untuk mendekati nya sekali lagi. aku sebenarnya tidak ingin menyerah mendekati Bella cuman memang rasa sakit ini yang membuat ku menjadi malas dan kesal ketika melihat Bella dengan orang lain makanya ku ingin menghilangkan rasa sakit ini dengan membuka hati untuk orang lain. memang terdengar jahat ketika aku sakit melihat orang yang aku sukai dengan orang lain dan pada akhirnya aku mencari orang lain yang bisa mengobati rasa sakit yang aku alami ini dan ketika aku sudah terobati dan orang yang aku sukai sendang sendiri lagi aku akan mendekati nya lagi tapi itu lah yang di suruh lakukan oleh Rio agar rasa sakit yang aku alami ini hilang dengan cepat. aku tidak mau seperti ini sebenarnya tapi aku tidak mau egois dengan diri ku sendiri yang sangat sangat menginginkan sekali bersama Bella, lebih baik aku mencari wanita lain yang aku ingin kan agar bisa mencintai orang tersebut. tapi sangat susah dengan membuka hati untuk orang lain ketika kita sudah menyukai orang yang kita sukai dari awal apa lagi ini adalah cinta pertama ku dan Tidak tau kenapa aku sangat sangat ingin sekali mendapatkan cinta pertama ku ini karena aku ingin sekali mencintai orang yang benar benar aku sayang dan cinta pertama ku ini. semoga saja Lianti bisa membuka hati ku terhadap hal ini.