Waktu berlalu dengan cepat, setelah meluapkan emosinya dengan menangis, Miguel secara bertahap menjadi tenang. Dia menyeka air mata dan membuang ingus, mengusap mata merah yang terasa panas dan perlahan berani menatap orang lain.
Dia cegukan, jadi Han Yiyue memberi segelas air minum yang sebelumnya dia minta dari Fluke. Miguel menerima gelas itu dengan tangan gemetar ringan, tidak lupa mengucapkan terima kasih. Suarany serak dan masih menyisakan jejak tangis.
Han Yiyue memperhatikannya dengan saksama, mendapati alis yang mulai meregang, tidak sekaku sebelumnya. Diam-diam merasa lega karena Miguel tidak menahan emosinya terlalu lama. Ini bagus untuk anak seusia dia, menangis dan tertawa adalah siklus wajib dalam kehidupan, tidak normal jika ada manusia yang tidak bisa melakukan dua hal itu.
"Bagaimana perasaanmu? Sudah tenang?" Han Yiyue bertanya sambil memperhatikannya.