Setelah sarapan, Han Yiyue berkata bahwa dia ingin tidur lagi, jadi He Xi Huan dengan senang hati menemaninya berbaring di atas tempat tidur. Meskipun tubuh mereka dihalangi oleh lapisan pakaian, tidak membuat Han Yiyue mampu mengabaikan perasaan panas yang mengalir dari sosok di belakangnya. Terlebih, He Xi Huan menempel erat dan melingkarkan tangannya di seluruh pinggang Han Yiyue.
Perilaku ini tidak bisa dibenarkan!
"Xi Huan, aku mau tidur," Han Yiyue berkata dengan lemah.
Kepala He Xi Huan bergerak, menempal di ceruk leher Han Yiyue, dan menghirup aroma familiar tersebut. Suara rendah dengan sedikit penekanan diri menggema di sisi telinga Han Yiyue.
"Tidurlah. Aku akan menemanimu."
Han Yiyue ingin berteriak dengan keras, mendorong laki-laki itu menjauh jika perlu hingga jatuh. Dia tidak bisa tidur dengan godaan besar di belakangnya! Namun, tidak ada kekuatan lebih dan paling utama dia tidak memiliki keberanian untuk mengusirnya.
Memejamkan mata dan berusaha tidur, tetapi napas hangat terus-menerus menyapu kulit leher. Kelakukan He Xi Huan masih masuk akal mengingat hari ini tepat memperingati kematian ibunya. Han Yiyue tidak ingin membuat pihak lain merasa kecewa, tetapi tubuhnya benar-benar tidak bisa lagi diajak bermain. Sangat lelah dan lemas sehingga yang diinginkan saat ini hanya tidur nyenyak dalam beberapa saat.
Dia berbalik dan memaksa He Xi Huan menarik kembali kepanya, jatuh di atas bantal. Tubuh mereka saling berhadapan, mudah melihat ekspresi satu sama lain. Ada perasaan khawatir di mata Han Yiyue ketika mendapati He Xi Huan tidak benar-benar seperti berada di sini. Pikirannya melayang entah ke mana.
Yang ditakutkan Han Yiyue hanyalah pihak lain masih terikat dengan kesedihan biasanya. Bagaimanapun, kebiasaan selama bertahun-tahun pasti sulit diubah. Sehingga ia menghibur dengan menempatkan tangannya di pipi He Xi Huan. Suara tenang terdengar.
"Apa yang kamu pikirkan? Kamu merasa tidak nyaman lagi?"
He Xi Huan tidak menjawab. Menatap mata Han Yiyue begitu serius seolah mencari sesuatu. Tersenyum tipis dan menempelkan kening mereka ketika ia menjawab, "Aku tidak nyaman karena memikirkan bagaimana menghabiskan waktu tanpa kamu ketika kamu harus pergi. Aku juga memikirkan rencana lain yang lebih efisien dan cepat. Bagaimanapun, aku tidak merasa siap untuk jauh darimu."
Berbeda dengan keseriusan He Xi Huan, Han Yiyue merinding mendengar kalimat manis itu keluar dari mulutnya. Dia bertanya-tanya tentang kemungkinan bahwa roh ibu He Xi Huan merasuki putranya dan mengubah kepribadiannya. Tidak seperti Han Yiyue tidak menyukai He Xi Huan yang manis dan pandai berkata-kata, tetapi perubahan mendadak selalu menimbulkan tanda tanya, bukan?
Hanya satu malam dan semuanya berubah. Terlalu ajaib dan tidak mudah dipercaya. Han Yiyue ingat kemarin malam dia masih dibentak dan hampir dicekik, lalu digertak sedemikian rupa di atas tempat tidur. Tadi malam He Xi Huan masih ganas dan liar seperti serigala iblis, lalu sekarang mengapa berubah menjadi anjing kecil yang tidak ingin jauh dari pemiliknya.
"Xi Huan, kamu baik-baik saja, 'kan? Semalam kepalamu tidak terbentur sesuatu bukan? Kamu tidak demam atau merasa ada yang salah di bagian tubuh tertentu, 'kan?" Tangan Han Yiyue mengusap pipinya, menyentuh bahu dan dada, lalu menggenggam tangan He Xi Huan, memastikan bahwa semua baik-baik saja.
He Xi Huan tersenyum lagi. Menarik tubuh Han Yiyue lebih dekat tanpa memindahkan tautan di kening mereka.
"Aku baik-baik saja. Terima kasih. Tapi aku sedang sangat serius. Ingat baik-baik, Yiyue. Ingat setiap saat bahwa aku milikmu dan kamu milikku. Jangan lakukan hubungan intim dengan orang lain selain aku atau mereka akan mati. Jangan terlalu dekat dengan orang lain apalagi mereka yang tidak benar-benar aku kenal. Pelajaranmu dengan Carla akan berakhir, tidak perlu menemuinya lagi."
"Tapi aku harus pergi ke Meksiko untuk bekerja."
He Xi Huan mengingatnya dan mata biru gelapnya semakin dalam, penuh kebencian, tetapi tidak berdaya. "Laki-laki tua itu akan mati di tanganku, jadi tidak apa-apa dengannya. Jika bisa, kamu harus menghindari lebih banyak kontak dengannya nanti. Aku akan memikirkan cara yang lebih efektif dan cepat."
Dia mengecup kening Han Yiyue, mata, pipi, dan bibirnya. Lalu menlanjutkan, "Kita tidak akan berpisah terlalu lama. Aku akan membawamu kembali lebih cepat. Cukup ingat setiap waktu bahwa kamu milikku, He Xi Huan!"
Han Yiyue menggangguk semangat. "Hmm, aku akan menunggumu." Setelah itu ia tertidur karena tidak sanggup menahan kelopak mata yang berat belum lagi pelukan hangar He Xi Huan sama sekali tidak memprovokasi seperti sebelumnya.
Sudah ada dalam pikiran He Xi Huan, setelah semuanya selesai, mereka akan membuat tanda kepemilikan satu sama lain.
Ketika Han Yiyue bangun di sore hari, pandangan matanya tertuju pada dekorasi kamar yang asing. Tempat tidur besar dengan kelopak mawar merah tersebar, lalu tirai putih transparan. Ruangan itu diisi oleh beberapa furnitur, ada sofa lengkap dengan meja bundar, lemari kecil di sisi tempat tidur, bahkan meja makan kecil juga tersedia. Tempat itu tidak jauh berbeda seperti apartemen tunggal mewah.
Duduk di sisi tempat tidur dengan linglung, kakinya menyentuh lantai kayu. Jelas bukan jenis kayu murahan.
Satu-satunya pintu, selain pintu kamar mandi terbuka. Sosok He Xi Huan muncul dengan beberapa setel pakaian di tangannya. "Sudah bangun?"
Han Yiyue menggangguk ringan. "Kita ada di mana?"
"Kapal pesiar."
Han Yiyue berkedip tidak percaya. Apa ini mimpi lainnya?
Namun, He Xi Huan segera memberi penjelasan. "Aku membawamu ketika kamu tidur. Bersihkan dirimu dan coba pakaian ini, lalu lihat yang mana lebih cocok kamu pakai. Jam 7 kita akan mengikuti perjamuan khusus."
Dua setel jas, hitam dan baby blue, diletakkan di samping tempat tidur. Han Yiyue menatap benda itu dari waktu ke waktu, benar-benar tidak mengerti jalan pikiran He Xi Huan. Pihak lain tidak menjelaskan lebih rinci, hanya memaksanya mandi untuk mencoba pakaian itu. Han Yiyue jelas lebih penasaran tentang alasan keberadaan mereka di sini daripada dua pakaian high end tersebut.
He Xi Huan mengambilkan pakaian itu secara khusus agar tidak ada yang menetahui tentang Han Yiyue, selain itu dia juga memang sangat ingin melihat penampilan pihak lain dalam balutan jas. Pasti lebih menarik.
"Kenapa kamu tidak segera pergi membersihkan diri? Jika kamu tidak mau, aku dengan senang hati akan membantu memandikanmu."
"Tidak perlu. Aku bisa sendiri." Han Yiyue berdiri dengan tegas dan memasuki kamar mandi. Jika apa yang dikatakan He Xi Huan terjadi, entah adegan seperti apa yang akan dilalui.
Setelah keluar dengan melilitkan handuk di tubuhnya, Han Yiyue mendapati bahwa He Xi Huan sudah berganti pakaian. Laki-laki itu mengenakan jas hitam yang pas dengan bentuk tubuhnya. Bahu bidang terlihat menonjol dan memberi dorongan untuk bersandar, pinggang sempit dan padat, serta kaki jenjang. Rambutnya ditata ke belakang dengan rapi dan berhasil menonjolkan rahang tajam.
Keseluruhannya sangat tampan, terlebih dengan mata biru gelap yang dalam dan sedikit memberi pengasingan terhadap orang lain. Benar-benar dominan!