Padang ini kembali sunyi, sesaat kemudian aku melihat beberapa prajurit keluar dari hutan. Aku menatap ke sekitar, nihil tak menemukan apapun dan kami putuskan untuk mundur. Sesampainya aku disana, kalimat ceramah sepanjang lagu kebangsaan Naar berikan padaku. Aku susah diatur, itu adalah yang sering diucapkan. Suka melanggar perintah dan sederet kata sejenisnya. Prajurit lain ikut berbisik, mengatakan jika aku nekat. Lainnya berkata bahwa aku hanya cari muka.
"Yang mereka lihat bukan Phobos," seketika semua diam. "Itu adalah para darah campuran yang dibangkitkan oleh Phobos dan Youenha mengurungnya di dunia manusia," mendengar aku menyebut nama tetua mereka dengan nama langsung jelas beberapa orang tidak terima. "Jangan jadi pengecut, jika dengan makhluk itu saja takut bagaimana cara kalian nanti menghadapi Phobos," semua kembali terdiam.