Shashin terlihat terkesan dengan ceritaku, "Sayangnya, aku tidak dapat melihatnya," katanya, "aku hanya bisa merasakan energinya, dan itu pun sangat sulit sekali."
Aku berdecak maklum. Hanya karena ingin kesini, dia bahkan mengambil tugas Yoru tanpa berfikir, apakah dia dapat menyelesaikannya atau tidak. Tapi jujur saja, aku sangat bangga karena dia sudah sangat berani. "Shas, jika nanti Yoru marah dengan hasil laporanmu yang mungkin acak-acakan, bagaimana?."
Aku ingin tertawa ketika wajahnya seketika memucat. Dia menoleh ke arahku dengan tatapan memohon, lalu berkata, "Tolong bantu aku, sampai selesai. Kumohon, Tha" kini, aku merasa sangat jengkel dengan makhluk ini. Ingin sekali aku memukul kepalanya, tapi kalau dia balik memukulku, sudah pasti aku yang kalah.