Hati seakan remuk tak bisa mengembalikan apa yang ada.
Bening yang merasakan itu sendirian telah mengerahkan untuk berdiam saja.
Tidak tahu akan bagaimana dia harus melakukan ini sendirian.
"Maaf permisi, saya hendak mengambil berkas yang ketinggalan."
"Iya silakan!"
Pintu itu telah terbuka namun datangnya Bening turun dari ranjang pemeriksaan masih mengarahkan cukup lemas untuk berjalan jauh.
Sejenak di ruang tunggu itu telah dicoba untuk menghubungi Tirta.
Bodyguard resek pun dapat dihubungi dan langsung bergerak menuju ke Bening.
Akan tetapi semua yang ada perempuan itu justru lebih memilih untuk menyembunyikan.
"Dari mana sih? Kalian pasti ribut lagi ya, apa kalian ribut lagi?"
"Eh kampet, kenapa lo kabur?"
Bara telah datang dan hampir saja mereka kembali bertengkar namun justru Bening mencoba memberikan penengahan.