Seperti biasa saat akhir pekan Nara dan Raya jalan tuk hangout bareng, entah itu hanya makan sambil nonton bioskop atau keliling mal dan wisata kuliner, nonton acara musik live atau apapun itu yang menurut mereka menyenangkan.
saat itu Bily menanyakan pada ivan tentang Raya
" Entahlah dia pergi ke mana dia ga bilang, mau ke mana dan jalan ama siapa? tapi belakang dia kelihatan normal dan ceria kembali setelah ditinggal Nara, cukup cepat dia move on, padahal sebelum nya dia murung sekali dan jarang ngomong, Syukur kalo dia punya cewe lagi, " ucap ivan.
" Oke deh, kalo gitu, gw pulang dulu ya bro... "
" oke siap bro... thanks udah berkunjung dan ngopi ngopi"
(Bily pun keluar kafe, dan tak tentu arah mau kemana.Akhirnya Bily memutuskan untuk keliling kota,
22.00 PM
dia parkir kan mobil nya di tepian jalan di tengah kota yang Ramai, karna akhir pekan banyak orang di pinggir an jalan ataw sekedar hengout bersama keluarga atau pacar, dan teman, hanya dia seorang yang tidak menikmati malam akhir pekan, dia merasa muram , tiba tiba pikiran nya ingat pada masa lalu dimana dia , Nara dan dean yang masih utuh dan berakhir pekan bersama.
" Gw pernah menyangka hari ini gw sendiri tanpa lu dan Dean disini... ditengah tengah hingar bingar kota ini !!! jika gw bisa balikan waktu... gw akan bawa lu dan Dean kemana pun gw pergi, dan memperlakukan lu lebih baik!!! " ucap Bily penuh dengan penyesalan.Sejenak dia membungkuk didalam mobilnya, menyandarkan kepala nya di stir mobil. Setelah itu dia pun keluar sejenak untuk membeli minum dan rokok di minimarket dekat dia memarkirkan mobil nya. Ketika dia terduduk sejenak sambil meminum kopi nya, dari sebrang sana dia melihat Raya dan Nara baru keluar dari pintu sebuah Toko pakaian pengantin, Seketika Mata Bily Terbelalak, dia segera berdiri dan begitu tau mereka masuk mobil, dia pun dengan segera mengikuti mereka dari belakang. mobil yang dikendarai Raya berhenti di sebuah resto dam mereka makan disana, Bily pun ikut masuk dan mengawasi dari kejauhan, dia memperhatikan Nara yang begitu terlihat gembira bersama Raya, dia melihat nya tertawa dan tak lepas dari Raya, begitu juga sebaliknya Raya, dia melihat dengan menahan kekesalan nya.
23.00 PM
Hingga mereka pun beranjak pulang, Bily masih mengikuti mereka dari belakang, dia ingin mengetahui tempat Nara tinggal. setiba di rumah yang ditempati Nara,Dan begitu tau rumah Nara, Bily pun memotret nya beberapa kali, dia masih menunggu, diluar didalam mobil nya, dengan perasaan kesal dan menunggu, ingin rasanya dia mendatangi mereka tapi dia terus menahan nya, hingga beberapa menit kemudian Raya keluar dan Nara terlihat memeluk dan mencium pipi Raya, begitu pula Raya, dan setelah itu Raya berlalu dengan mobilnya, setelah jarak agak jauh Bily pun segera menyusul Raya, dia membuntuti Mobil Raya,
selesai mengantar Nara pulang dengan perasaan bahagia nya, Raya senyum senyum sendiri karna dia mendapatkan ciuman dipipinya, dan yang paling yang membuat nya bahagia adalah Nara bersedia untuk menikah dengan nya dalam waktu dekat dengan nya, sambil bernyanyi nyanyi riang di dalam mobilnya dia mengenang hal hal yang tadi sudah dia habiskan bersama Nara,ketika menuju arah pulang, saat ditengah tengah jalan yang agak sepi tiba-tiba saja mobil Bily yang melaju dengan kencang nya sengaja menabrak bagian belakang mobil Raya dengan kecepatan tinggi, dan "Braaaaaaaaak... .. !!!!!!!!" mobil Raya pun seketika oleng dan menabrak pagar pembatas jalan, tidak hanya ringsek di bagian depan mobil tapi dibagian belakang mobilnya pun ringsek, Raya langsung pingsan dan seketika pula darah mengalir dari kepala Raya yang terbentur stir mobil karna hantaman di depan dan belakang mobilnya yang begitu keras.
Sementara itu mobil Bily yang sengaja menabrak itu langsung pergi dan tentu saja mobil nya pun rusak dibagian depan dan dia tidak peduli itu ,yang penting rencana ddadakannya karna dipicu rasa dendam dan sakit hatinya untuk membuat Raya celak berhasil,yang pasti hatinya pun merasa puas, terlebih dia tau dan melihat Raya terluka cukup parah dan pingsan didalam mobilnya yang baru saja dia tabrak. Dia segera kabur dari lokasi kejadian dan membawa jauh jauh mobil yang dia kendarai, dia berfikir untuk sementara membawanya ke bengkel diluar kota, untuk menghilangkan jejak, dia berniat agar bemper depan dan kap depan mobilnya di ganti.
Sekitar 15 menit setelah kejadian itu barulah ada kendaran yang melintas dan membawa Raya ke rumah sakit.
Sementara Nara di kostan rumah nya terlihat gembira dan senyum senyum sendiri mengingat dirinya dan Raya, sepakat akan menikah dalam beberapa bulan kedepan,setelah proses perceraian yang dia ajukan pada pengadilan dalam proses persetujuan,nara tidak tahu Raya di celakai , dan masuk RS, menjelang tidur dia menatapi foto Raya terlebih dahulu,
" Akhirnya... kita akan menikah.... dan gw tidak akan merasakan lagi kegelisahan dan ketakutan,lagi" ucap Nara sambil tersenyum menatap dan memeluk erat poto Raya yang ada HP nya.
Beberapa hari kemudian, Nara merasa heran karena Raya tak ada kabar dan tak menemuinya.
dia pun beberapa kali mengirim pesan, tapi tak ada tanda HP nya aktif.
" hemmm apakah dia sibuk sekali, kok udah berhari-hari tidak ada kabar.... Raya... kemana dia?! " ucap nya sambil berjalan menuju pemberhentian bus sambil mencoba ber kali kali menghubungi Raya lewat phone cell tapi selalu tidak ada jawaban.
5.00.PM
Hingga sore itu Nara pun inisiatif tuk mencari kabar Raya dan dia datang ke sunflower Cafe. Dia memesan minum dan sambil minum melihat sekitar yang tampak banyak perubahan di cafe itu, tapi tak satupun keluarga Raya yang terlihat olehnya, hingga dia pun putuskan untuk bertanya pada pelayanan, yang tampak orang baru di cafe itu.
"permisi... "
"iya kak ada yang bisa saya bantu?
" hemm Pak ivan atau bu Messy nya kok ga keliatan ya, biasanya ada disini ?! "
" oh anda ada perlu sama bapa dan ibu ya kak? "
"iya... ada hal yang perlu saya tanyakan"
" maaf kak sudah beberapa hari ini Pak ivan atau bu messy tidak bisa ditemui, jika pun kakak ada perlu darurat paling pagi hari mereka bisa di temui itu pun tidak bisa lama"
" kenapa ya, biasanya mereka standby atau selalu ada bergantian, boleh saya tau?! "
" Mereka tertimpa musibah kak, adik mereka pak Raya mengalami kecelakaan beberapa malam hari yang lalu, dan sekarang sedang di rawat di RS,jadi ibu messy dan bapak Ivan bergantian menunggui dengan keluarga yang lain, kabarnya pak Raya masih koma, belum sadar kan diri ( seketika itu Nara tak menyangka, tubuhnya tiba tiba lemas, dia terduduk dengan pandangan matanya yang kosong)
" Ra... Ra... ya..! " ucap Nara tak percaya
"iya kak begitu " ucap pelayanan
" Boleh saya tau dimana pak Raya di rawat?! " ucap Nara dengan wajah yang tiba tiba tampak sedih.
"Dimana ya, (lalu si pelayanan bertanya pada temannya) ... di RS mana sih pak Raya dirawat?! " tanyanya pada temannya yang lain yang sedang mengelap meja yang baru saja di tinggal pengunjung,.
"RS.HARAPAN jakarta. " jawabnya sambil memperhatikan Nara dan teman nya.
"Naah... iya RS. HARAPAN jakarta kak. "
"Baiklah... terimakasih ya kak... "
Dengan segera Nara pergi meninggalkan cafe dan segera mencari taxi menuju RS. HARAPAN jakarta dimana Raya sedang dirawat.
6.30 PM.
karena jalanan macet Nara baru sampai di RS, dia segera mendatangi resepsionis dan menanyakan pasien atas nama Raya.
"ada yang bisa saya bantu? " ucap suster di bagian resepsionis
" tolong pasien atas nama Raya dikamar nomer berapa ya Sus?! "
"Raya Raditia, 27th ?!
" iya suster! "
" dilantai 3 nomer 127 gedung A"
"Terimakasih suster"
"tapi mba, waktu berkunjung hampir habis"
(Nara pun segera bergegas berlari menuju gedung A , dia cepat cepat menaiki lift, setelah dilantai 3 gedung A dia mencari kamar 127,hingga satpam menegurnya.
"mau kemana mba? "
"Raya 127"
"tapi 10 menit lagi waktu kunjungan habis mba lebih baik mba kembali lagi besok...!!"
" Tidak . .. pak tolong kasih saya waktu sebentar saja... saya harus bertemu dengan nya, saya mohon " Ucap Nara memohon sambil menangis, karena merasa iba satpam itu pun membiarkan nya dan memberi tahu kamar 127 sekitar 5meter lagi dari dia berdiri.
" Terimakasih pak....! " Ucap Nara sambil melipat kedua tangan nya pada pak satpam dan menyusut air mata nya yang terus mengalir dipipinya. Dengan perlahan langkah nya menuju kamar dimana Raya dirawat, hingga langkah nya terhenti di pintu kamar 127,dia pun melihat pada celah pintu yang sedikit terbuka dan perlahan dia membuka kan pintunya, dan benar saja Raya sedang terbaring tak sadarkan diri,dengan kepala diperban,leher menggunakan penyangga, dan wajahnya pun sedikit diperban akibat terkena pecah an kaca, Raya bernafas dibantu oksigen dan selang dihidung juga selang infus di tangan nya, tak kuat melihat keadaan Raya, Nara pun tak kuat menahan tangisnya, kedua kakinya terasa lemas, dia terduduk di lantai kamar itu,
"Raya.... apa yang terjadi sama lu... Ya...?! kenapa bisa jadi begini" ucap Nara sambil menangis, lalu tak lama datang Ivan,
"Nara?! lu disini?!"
"Raya kenapa...?!... Raya kenapa...?! " tanya nya sambil bangkit dan perlahan duduk di kursi di dekat Raya, Dia terus menatap Raya dengan air mata nya yang tak henti mengalir di pipinya, sambil memegang tangan Raya perlahan.
"Entah kenapa ini bisa terjadi.... beberapa hari yang lalu sekitar jam 12 lebih,malam hari minggu kami dapat telpon dari polisi bahwa Raya kecelakaan dan dia ada di rumah sakit, untunglah ada orang yang cepat cepat membawa nya ke RS setelah melapor polisi, jika telat saja sebentar, nyawa Raya tidak bisa tertolong karna luka dikepalanya terbilang serius, benturan keras dan banyak darah yang keluar, dia hampir kehilangan darah yang bisa membuat nya tak tertolong. " jelas Ivan.
"Hari minggu malam jam 12lebih, mungkin dia mengalami kejadian itu setelah mengantar ku, dan saat dia pulang dia mengalami semua itu" ucap Nara dalam hati.
"Mengapa tidak ada yang memberi tahu ku tentang semua ini?! aku sempat menelpon beberapa kali sebelum akhirnya nomer Raya tak aktif, setelah hari itu" tanya Nara sedikit kesal.
" iya gw tau ada 1 nomer beberapa kali menghubungi nomor Raya, tapi handphone nya di kunci dan ga ada satupun yang tau pin kode nya, dan karena keadaan yang genting kami pun lupa akan hal itu, sampai saat ini HP nya Raya ada di laci itu dan tidak kami charger.
" apakah sudah ada orang yang ditangkap sebagai tersangka atau bagaimana?! "
" selama ini belum ada Nara, polisi masih dalam pencarian, sangat sulit karna kejadian nya diperkirakan begitu cepat dan di jalan yang sepi dan jarang ada yang melintasi juga dijalan itu , jadi tidak ada saksi mata dan barang bukti yang akurat selain mobil yang rusak cukup berat. "
Nara hanya menatapi Raya yang terlihat begitu menyedihkan di kasur rumah sakit itu,. Ivan pun izin keluar sebentar sambil mecoba menghubungi istrinya untuk sekedar menelpon saja.
"Raya lu harus... bertahan... lu harus kuat, lu harus lekas sembuh dan sadar.... YA... bukan nya lu mau nikahi gw.... lu harus sadar dan sehat kembali... ya.. " ucap Nara pelan dengan menciumi tangan Raya
20 menit kemudian Nara pun izin pulang pada Ivan, karna satpam sudah datang kembali mengingatkan jika besuk sudah habis, dan Nara pun tidak bisa menolak. dengan langkah nya yang lemah Nara pun pulang sendiri.
langkah Nara menyusuri jalan terasa begitu berat, dia merasa tidak sanggup meneruskan langkah nya, sejenak dia duduk di bangku pinggiran jalan sekitar RS. dan Bily melihat nya dari dalam mobil sambil melintas melewatinya, tak ada yang Bily lakukan selain memperhatikan Nara dari kejauhan, karena dia pun tak mau ambil resiko di curigai tersangka dalam kecelakaan yang dialami Raya, Bily memilih untuk menghindar sementara dan sesekali memperhatikan Nara dari kejauhan.
Nara setiap hari mengunjungi Raya di RS. 1 atau 2 jam dia habis kan untuk menemani Raya, dan Ivan atau messy pun sedikit terbantu, karena ada yang menemani Raya sementara mereka pun bisa istirahat pulang ke rumah nya masing-masing, jika libur Nara pun full day menemani Raya di RS, nyonya Hana pun berterimakasih karna Nara mau menunggui Raya bergantian dengan yang lain.
Ketika itu,
Nara sedang menyeka wajah dan badan Raya, dan ada seseorang menjenguk, dia adalah Lucy teman dekat Raya yang Raya anggap sebagai adik lewat aplikasi, tapi hingga kini hubungan mereka pun masih baik, begitu tau Raya kecelakaan Lucy pun ikut sedih, karena pekerjaan yang menyibukkan maka baru kali ini Lucy baru bisa menengok, begitu melihat keadaan Raya Lucy pun sedih dan turut menangis.
"Aduh... Raya lu kasihan banget sih... siapa yang tega nabrak lu sampai kaya gini. ?!!" ucap nya sambil duduk di dekatnya, Nara hanya diam dan membiarkan Lucy sedikit lebih dekat dengan Raya.Nara melihat barang barang keperluan dan air minum atau makan untuk orang yang berjaga habis. Nara pun berniat membeli keperluan itu di minimarket.
"Lucy... aku ke luar sebentar ya... sekalian beli dulu tisu dan yang lain nya... " ucap Nara
"Oh iya Nara... ga apa apa... " ucap Lucy sambil tidak beranjak dari duduk nya.
Nara pun keluar kamar pasien, iya Nara dan Lucy tidak begitu dekat. mereka kenal hanya sebatas karena saling mengenal Raya.
Dan 30 menit kemudian Nara kembali dengan belanjaannya, dia pun membawakan Lucy makanan dan minuman. saat membuka pintu kamar, Nara melihat Lucy begitu khusuk menunggu Raya, hingga tak lepas memegang tangannya, dan begitu tau Nara datang perlahan Lucy pun melepaskan genggaman tangannya dari Raya. Nara hanya cepat cepat tersenyum dan berlaku seperti tak melihat hal itu.
"Maaf agak lama..." ucap Nara
"oh iya lu belum makan siang kan... ini gw sekalian beliin makanan... " ucap Nara sambil mengeluarkan belanjaan nya.
"oh thanks ya Nara, iya gw belum makan, untunglah lu bawain gw makan"
"ya udah yu makan dulu... !! " ajak Nara.
mereka pun makan siang bersama di sana sambil mengobrol dan menunggui Raya. 3 jam kemudian Lucy pamit pulang dan dia janji pada Raya akan sering menjenguk nya jika tidak terlalu sibuk kerja. dan ya Lucy pun menepati janjinya, dia menyempatkan untuk membesuk Raya walaupun hanya 1 jam saja dia disela kesibukan nya, karena kebetulan atasan nya yang di surabaya memindah tugaskan Lucy untuk bekerja dikantor pusatnya, yaitu di jakarta untuk sementara. Nara pun setiap hari membesuk Raya, dan jika tidak ada hal penting Nara selalu menginap di RS menunggui Raya.Saat sepi Nara selalu mengajak Raya mengobrol dia selalu banyak cerita tentang hal hal yang pernah mereka lalui bersama. dan waktu pun tak terasa sudah hampir 1 bulan Raya tak sadar kan diri , dan Nara masih sabar menunggui nya. Hingga malam itu dia seperti biasa menceritakan sesuatu.
" lu itu selalu buat gw merasa berarti Raya... lu inget waktu gw lagi badmood karna masalah gw... lu selalu buat gw tertawa dengan candaan lu... lu ingat tiba tiba hujan, dan kita hujan hujanan dengan konyol nya di taman belakang dekat rumah kostan gw...!! kita kaya 2 orang bodoh yang sedang main film india... dan lu mempraktekkan nya berlagak kaya aktor india... (Nara tersenyum dan tertawa kecil mengenangnya,) ... kita di lihat banyak orang... dan kita tidak perduli... (dan tiba tiba wajah Nara pun berubah sedih) ... Raya....! Raya.... cepat sembuh ya... lu bisa denger gw kan ya... !!! ayo Ya... sadar... lu ga boleh terus tidur disini... kita hampir sampai ya... tinggal beberapa waktu lagi kita akan menikah... lu udah janji akan nikahi gw ya... bahkan lu sangat bahagia saat gw bilang gw bersedia nikah sama lu dalam waktu dekat ini.... Ya.... (suara Nara terdengar merajuk dan memohon...Air mata Nara pun kembali jatuh di tangan Raya yang sedang dia genggam.)... ya... liat gw disini ... gw nungguin lu setiap waktu gw... gw ingin lu tau gw perduli dan sayang ama lu... gw merasa ga ada artinya tanpa lu... gw merasa sepi... tanpa lu... bangun Ya.... bangun.... lu tau ...(suaranya mulai terisak)...lu adalah seseorang yang gw mau di hidup gw... gw menemui semua karakter seorang laki laki yang gw idamkan ada pada diri lu.... Ya...lu adalah seseorang..yang gw inginkan sejak gw masih Remaja... dan semua itu ada dalam diri lu... lu tau ya?! kadang gw cemburu dengan lucy karna dia lebih pertama dan lebih lama mengenal lu... tentu dia termasuk cewe sepesial bagi lu selain gw... gw pikir kenapa kalian tidak jadi sepasang kekasih? karna gw pikir dia yg lebih baik memiliki lu mencintai lu dan menjadi orang yang sepecial bagi lu selain gw... bahkan beberapa hari lalu saat hari pertama dia jenguk gw menawarkan dia makanan tapi dia seolah bilang... Raya adalah satu satu nya yg gw pinta. hingga waktu itu agak nya dia tidak mengizinkan gw deket ama lu... dia terus di samping lu dan seolah bilang hei... lu Nara... lu ga becus ya jaga seorang raya saja sampai sampai kejadian ini semua menimpa Raya... ya gw cemburu pada dia karna dia juga, akrab dengan semua teman dan keluarga lu.... gw cemburu saat dia lebih memperhatikan lu, gw cemburu saat dia membelai rambut dan kepala lu.... gw cemburu saat dia menggengam tangan lu sampai di tertidur di samping lu.. !!! tapi gw juga inget ucapan lu, bawa lu hanya menginginkan gw... menyangi dan mencintai gw....hanya itu yang buat gw sadar bahwa tidak ada perempuan yang lebih beruntung didunia ini selain gw karena lu sangat mencintai gw... dan tidak ada cewe lain dihati lu selain diri gw...tidak ada perempuan lain yang lu ingin nikahi selain gw... Raya bangun lah gw kangen lu dan cerita lu... raya...sampai kapan gw selalu cerita sendiri seperti ini...Raya....(ucap Nara sambil menangis)""
.*****************""""""""""""**********"""************