Ke Eesok hari, Bily dan Nara pulang kembali jakarta karena mendengar kan nasehat dari ayah mertua nya Bily tidak membawa Dean sementara,
Selama Di jakarta Nara dan Bily pun tidak tidur sekamar, dan mereka jarang berkomunikasi, Bily semakin kesal pada Nara karna dia sama sekali tidak mengindahkan apa yang dikatakan nya, malah nampak mengindari Bily, Bily merasa sangat kesal karna kali ini Nara tidak seperti biasanya jika terjadi masalah, biasanya Nara cepat cepat minta maaf ataw dia yang kembali membujuk kali ini dia tampak tak perduli dengan suaminya. Beberapa hari Nara tak keluar rumah, walaupun orang lestoran menelpon dan menanyakan kabarnya, tapi dia tidak menjawab, hingga terakhir Bily yang menjawab telpon dari lestoran dan berkata bahwa Nara keluar kerja, Bily tak mau Nara berhubungan dengan dunia luar, dia mengurung nya, sebagai hukum atas kesalahan yang Nara perbuat, dengan harapan agar Nara jera, tapi diluar dugaan Nara bertahan dengan keadaannya, dan tak berkata apapun pada Bily, dan seperti tak menganggap Bily ada, Nara tidak mau berkata apapun juga pada Bily, hingga hampir 3 minggu Bily tak mengizinkan Nara keluar ataw berbicara dengan siapapun, tapi akhirnya Bily pun putus asa dengan keadaan itu, hingga saat itu Bily pun menegur Nara saat berpapasan di dalam rumah.
"jadi sekarang mau lu apa Nara??? katakan ama gw?!? " tanya Bily mulai tenang, Nara pun berhenti berjalan , Bily menghampiri nya dan me menuntun tangan Nara untuk duduk di sofa.
" Katakan Nara apa mau lu? gw sudah lelah dengan semua ini. .. gw frustasi dengan keadaan ini, !! .... (Nara masih terdiam, dan Bily pun menghela nafas panjang)... apa yang membuat lu sampai seperti ini, ini seolah bukan diri lu yang gw kenal!!! " ucap Bily lagi.
"Bily maafin gw.... tapi inilah yang gw rasa, gw ga bisa berbohong lagi dan menutupinya,,, ini lah diri gw jika gw jatuh cinta, gw bisa berbuat nekat dan gila, lu tau sendiri bagaimana dulu gw mencintai lu?! sekali pun mereka adalah orang tua bagi gw tapi demi lu mereka gw lawan, gw ga dengarkan apapun itu, dulu lu adalah segala nya bagi gw... lu adalah yg utama bagi gw, gw mencintai lu melebihi gw mencintai diri gw sendiri, gw lakukan apapun demi lu.... tapi harusnya gw tau lu tidak bisa berbuat sama, cara gw dan cara lu berbeda dalam mengekpresikan perasaan sayang dan cinta kita, beriring waktu gw tak menemukan hal yang dulu gw rindu kan dari lu!!! gw semakin merasa lu ga, ada buat diri gw... waktu lu, dan perhatian lu...tidak ada untuk gw kecuali hanya sedikit, gw bukan segalanya buat lu, bahkan setelah Dean hadir, tidak membuat lu lebih bisa membahagiakan gw... lu terlalu sibuk dengan diri lu... pekerjaan lu... dan teman teman lu...hidup gw setelah itu hanya tinggal bosan... Sepi... dan kesepian....ya hanya kesepian...dan mengapa juga gw begitu menginginkan Raya karena pada Raya gw menemukan semua yang gw inginkan.... gw merasa bahagia bersama dia, dia memperlakukan gw seperti apa yang gw inginkan dan dambakan dari seorang laki-laki, dia selalu ada buat gw dan dia selalu mengerti gw... dia tak malu untuk mengakui kesalahan saat dia salah atau bahkan saat dia tak salah sekalipun dia tak segan untuk meminta maaf hanya agar kami tidak bertengkar... dia adalah sosok laki-laki yg gw idamkan, gw yakin dia bisa menerima gw apa adanya, gw yakin dia bisa memaafkan kesalahan gw... dia bisa memperlakukan gw seperti bagaimana semestinya... dia menjadikan gw sangat berarti, berharga sebagai perempuan...dan gw tidak menemukan semua hal itu dari diri lu... maafkan gw Bily, gw tau lu pasti sakit dengar semua ini, tapi inilah yang gw rasa... gw merasa gw bisa lebih baik dengan Raya, gw rasa Raya lah yang bisa membimbing gw... dialah yang gw inginkan dan gw butuhkan untuk hidup gw lebih baik .... (Bily mendengar kan nya dengan pandangan kosong ke depan, tentu saja kejujuran yang di ucapkan Nara itu sangat lah memukul perasaan nya, hancur dan remuk lah hati Bily, dia berusaha meredam emosi dan amarahnya di dalam dada)...gw yakin dialah jodoh gw yang bisa membimbing gw dan Dean jadi lebih di pandangan Tuhan, inilah kejujuran itu... inilah yang ingin lu dengar dari gw?! gw sudah bilang pada lu berkali kali jangan pernah bertanya tentang apa itu, jika jawaban itu adalah hal yang lu ga mau dengar ,karena lu tau sendiri jawaban nya apa...gw tau pasti hati lu akan hancur tapi ini yang lu inginkan,sekarang terserah ....terserah,jika setelah ini apa yang akan lu bicarakan pada gw... tapi ini lah yang gw rasa... " (lalu Bily pun tersenyum tipis dan mulai bicara dengan nada tenang ) " Baik lah jika itu yang lu inginkan.... gw pun tidak akan memaksakan lagi keadaan.... karena ini sudah tidak bisa lagi diperbaiki, ini sudah hancur bagi gw, memang ini suatu kenyataan yang pahit, tapi akan terasa semakin pahit jika gw teruskan hidup gw bersama seorang penghianat, .... jelas saja semua tampak berbeda... ternyata hati lu sudah berpindah ke pria lain. .. gw berharap dengan masih bersama nya kita berhari hari yang lalu akan membuat lu dan gw bersikap lebih baik, dan akan membuat lu sadar... tapi ternyata gw salah...!!! " ucap Bily dan mulai beranjak dia kekamar dan mengemas baju baju nya kedalam koper, setelah dirasa barang dan baju yang dia butuhkan cukup , dia pun pergi dari rumah. dan pergi dengan mobilnya dengan segera.
" Semoga ini yang ini yang terbaik untuk kita Bily,... sungguh Maaf kan gw...gw sudah tidak bisa mencintai lu dan gw tidak bisa memaksakan lagi,semoga ini yang terbaik!!! " ucap Nara dalam hati.
Dengan penuh rasa kecewa dan emosi, Bily mengemudi tanpa arah, dia pun mengebut,dan hampir kehilangan kendali, beberapa kendaraan yang lain yg hampir bertabrakan dengan mobil nya pun membunyikan kelakson berkali kali, orang orang memakinya, karena dia berkendara seperti orang gila, hingga dia menepi kan mobilnya, dia berteriak-teriak sendiri didalam mobilnya, melampiaskan kekesalan, kecewa dan marah nya pada Nara dan Raya. Untuk sejenak dia terdiam didalam mobil, hingga tak dia sadari matanya meneteskan air mata.
" kenapa...??? kenapa lu tega menghianati gw sampai sejauh ini...???!!! kenapa lu bilang semua kata kata yang menghancurkan hati itu...???? kenapa semua ini terjadi???? ... kenapa???!!!! kenapa???!!! " ucap nya sambil melihat potret kebersamaanya bersama Nara, hingga dia pun dengan segera membakar foto itu, dan dia pun pergi dan menginap di hotel untuk sementara.
Keesokan harinya, Bili menemui kakaknya Tami, untuk membicarakan perihal perceraian nya bersama Nara. Tami adalah kakak terdekatnya diantara yang lain, jika dirasa sudah tidak tau harus bertindak apa, Tami lah tempat curhat Bily jika, ada masalah rumah tangga nya. pagi itu Bily menceritakan semua kronologi awal hingga akhir, Tami ikut merasa sedih dan kecewa yang dirasakan adiknya itu, terlebih penpilan Bily yang terlihat lusuh mencerminkan betapa berat masalah yang dia hadapi.
"Siapa pun pasti akan hancur mengetahui pasangan nya berbuat selingkuh... tidak akan ada yang menerima akan hal itu Bily.. aku pernah merasakan perceraian tapi dengan kasus yang berbeda, dan itu sangat membuat ku terpukul dan trauma, apa lagi jika dikhianati seperti mu... sekarang ambil hikmah nya saja... mungkin ini yang terbaik bagi mu, Tuhan memperlihatkan keburukan istri mu agar kamu tidak semakin jauh disakiti dan terus dibohongi nya, ada kalanya bukan materi yang membuatnya berlaku seperti itu, mungkin hal lain, dan seperti yang dia ucapkan karena perhatian,, iya mungkin itu yang kini yang harus kamu ambil pelajaran, mungkin dia ingin merasa ingin bahagia, bahagia dan kebahagiaan itu hak dia, dan dia tak menemukan hal itu pada rumah tangga kalian , begitu juga dirimu Bily kamu juga berhak untuk hidup bahagia, kesetiaan mu juga berhak untuk di hargai, mungkin bukan untuk bersama dia, mungkin akan ada wanita yang lebih bisa memahami dan mengerti dirimu dibandingkan Nara, buatlah dirimu bahagia Bily, jadi lepaskan saja Nara jika memang kalian sudah tidak bisa mempertahankan hubungan...tapi sekiranya jika kamu sanggup dengan perlakuan Nara terhadap mu, itu pun hak mu untuk mempertahankan nya dengan segala kelebihan dan kekurangan nya, berikut dengan rasa sakit dan bahagia yang dia berikan pada mu, aku hanya bisa menasihati mu seperti ini, sebagai kakak tentu aku tidak menerima adik ku dikhianati istrinya sendiri,sungguh aku tidak menerima, aku ikut sedih dan marah, tapi sebagai seorang perempuan aku pun perlu merasakan sisi lain sebagai seorang istri yang kesepian, aku pun tidak bisa menyalahkan Nara karena aku bukan dia, aku terlalu tak adil jika hanya melihat pada satu sisi" ucap Tami pelan pelan mencoba memberikan pengertian nya pada Bily,
" aku sudah tidak bisa memilih apapun, dia sudah memilih untuk berpisah dengan ku dan dia lebih memilih laki-laki itu...tidak ada yang bisa untuk ku selamat kan lagi dari rumah tangga ini" ucap Bily
seharian Bily pun beristirahat di rumah Tami, tak banyak yang dia lakukan selain tidur, mungkin karna terus memikirkan masalahnya belakang dia kurang tidur, sekalipun menginap dihotel tak ada kenyamanan yang Bily rasakan, di rumah Tami Bily bisa nyenyak tertidur, tapi apa yang dia mimpikan tiada lain selain Nara dan Dean, di mimpi itu Bily merasakan kebahagiaan, kebersamaan yang sudah lama hilang, dia tersenyum dalam tidurnya, dia tertawa dia bahagia, hingga dia pun terjaga dari tidur nya, dan begitu bangun diapun sadar semua kebahagiaan itu hanya mimpi, dan begitu dia terbangun kembali hatinya merasa sakit dan hancur, tak berapa lama dia pun bangun dan pamit tuk pergi, walaupun Tami menyuruhnya tuk tinggal sementara di rumahnya, tapi Bily menolak nya.
"Aku pergi dulu kak... !!! "
"Hati hati, Bily... jangan terlalu dipikirkan... carilah kegiatan lain selain pekerjaan mu... kamu pasti bisa Bily!!! harus bangkit "
"Terimakasih kak... bye... "
"Bye... "
Setelah makan di restoran, Bily menemui salah satu teman dekat nya jhon. jhon juga selain teman satu kantor dia juga teman dekat Bily, tak pernah Bily keluh kesah tentang masalah nya selain pada keluarga dan jhon. Bily ngobrol serius tentang masalahnya pada jhon, jhon ikut prihatin karna rumah tangga sahabat nya di ujung tanduk, dan mungkin tak ada harapan. Bily meminta jhon mencarikan tempat tinggal sementara yang disewakan untuk tempat tinggal nya, dan lain lain.
malam itu Bily mati matian mencari kesibukan untuk bisa melupakan apa yang menimpa nya, pergi ke pub minum minum alkohol, tertawa bersama teman teman nya, dan apapun itu untuk membuat nya senang, hingga pada titik dimana dia mencoba untuk memalingkan persaan nya, dia mencoba menyewa wanita penghibur untuk menemaninya, mencoba cari pelarian, mencoba berbuat yang biasa beberapa temannya lakukan pada saat jauh dari istrinya dengan main perempuan, dia terus mencoba mati matian untuk membunuh perasaan nya terhadap Nara, tapi dia tidak bisa, dia merasa muak, dia merasa itu bukan dirinya dan itu bukan caranya.... , Hingga saat prempuan bayaran itu mulai menciuminya, dan mulai memeluknya, Bily hanya bertahan beberapa menit karna tidak tahan dengan wajah Nara yang selalu terbayang di matanya, perempuan itu mulai melepas satu persatu kancing baju kemeja Bily,belum sampai perempuan itu melepas seluruh kancing baju terakhir,Bily pun berkata.
" Hentikan...!!! "ucap Bily pelan
" ayolah sayang... kita baru mulai" ucap perempuan itu sambil tertawa kecil dan senyum senyum genit menggoda sambil meneruskan tangannya untuk membuka baju Bily.
"Gw bilang... berhenti!!! hentikan... !!!" bentak Bily sambil mendorong perempuan itu, seketika perempuan itu kaget dan hanya mentap Bily. sambil buang muka Bily membetulkan kembali kancing bajunya, tanpa banyak bicara, Bily pun meninggalkan uang yang di sepakati sebelum booking di meja , dan dengan segera pergi dari kamar hotel tersebut. akhirnya dia hanya sendiri mabuk di salah satu meja pub, hingga pikiran nya melayang-layang pada hal yang ingin memuaskan amarahnya.
"gw masih cinta ama lu Nara gw rindu lu... gw rindu...tapi kenapa... kenapa... (ucap Bily sambil mabuk, tapi tiba tiba Bily tersenyum sinis dan tertawa kecil)Haah... Cinta...?persetan dengan semua itu....kini...jika gw harus hancur... maka lu pun harus hancur Nara... !!! gak... ga ada cinta...sekarang Gw benci lu... gw benci lu...gw benar benar benci lu... gw lebih merasa ridho jika lu mati ninggalin gw, dibanding lu hidup tapi khianati gw seperti ini, dari pada lu hidup tapi lu nyakitin gw... lu tega tinggal in gw bareng lelaki lain!!! apa salah gw Nara gw sekalipun tidak pernah berbuat curang seperti lu... gw selalu setia sama lu, bahkan keadaan seperti ini pun gw ga bisa mencari kesenangan dengan mencoba nya dengan perempuan lain"ucap Bily penuh emosi menggebu gebu, dan tak lama diapun menangis sendiri.pergi dari pub dengan berjalan sempoyongan,hingga dia tertidur di pinggir jalan , seperti gembel. dan pagi hari baru dia sadar dan pulang ke rumah baru yang dia sewa. sekarang tidak ada rasa yang lain Bily pada Nara selain rasa benci, benci yang teramat sangat dan mulai tersusun lah beberapa rencana dikepala Bily.
*************************************************