Rose berada di sebuah persidangan saat ini, untuk yang kesekian kalinya, di tempat yang sama. Dia menatap para jaksa yang menatapnya dengan wajah serius. Itu tatapan yang membuat jantungnya berdetak lebih cepat dari keadaan normal. Itu menggugupkan tapi dia tidak tahu harus melakukan apa juga saat ini.
Beberapa orang yang ada disekitar Rose juga ikut tegang dalam persidangan saat ini.
Tuan Houm ada di depan nya, mengajukan beberapa pertanyaan yang terkadang membuatnya bingung, tapi dengan bijak dia bisa menjawab nya. Meskipun itu tidak mudah, tapi dia tahu jika ini akan lebih baik menurutnya.
"Semoga kamu bisa Rose...." Kata Jay meyakinkan dirinya sendiri. Dia menyaksikan persidangan itu, melirik kearah Paman Johannes sesekali.
Pria itu sangat brengsek sekali, bisa-bisanya dalam keadaan seperti ini dia bisa berbohong? Dan bahkan dia membual tentang suatu yang dilebih-lebihkan?