Chereads / Goks Teacher / Chapter 18 - Buaya Is Back

Chapter 18 - Buaya Is Back

Dia hanya ingin dekat dengan banyak orang, tapi mereka salah tafsir.

~

Mr.G

Mr.G POV

Kemarin adalah hari yang cukup panjang, mulai dari aku yang di lempari telur busuk dan berakhir ikut terjun ke sungai karena menolong eve yang nekad lompat ke sungai.

Hari ini aku harus kembali masuk walau badanku rasanya seperti kurang sehat.

Tapi ada satu hal membuatku harus tetap masuk hari ini, yaitu aku ingin melihat perubahan Ara, dari yang pendiam saat aku masuk ke sekolah ini, dan sekarang aku ingin melihat seperti apa sifat asli anak itu.

"Pagi anak-anak" sapaku pada mereka yang sedang santai di dalam kelas karena bel belum berbunyi.

Tapi tak ada shani dan gengnya di sini, kemana mereka?.

"Mister kita mau tanya hal penting sama mister" ucap Soleh.

"Mau tanya apa?" Tanyaku pelan.

"Mister ini beneran papksi nya Aldo?, Masalahnya kita ga pernah tau orang tua nya Aldo walaupun kita udah lama kenal sama Aldo, dan kemarin Cindy bilang Mister ini ayahnya yang udah lama perjalanan bisnis dan baru balik, kalo emang mister ini ayahnya Aldo, berarti selama ini kita di bohongi sama Aldo, karena dia terlihat ga suka sama mister itu mungkin hanya kebohongan"

Kepalaku cukup pening.

"Hem kamu tanya sama Aldo nya aja"

"Yaaah Aldo lagi ke kantin, lagi sarapan, karena dia pagi banget datang ke sekolah tadi"

Pantas aku tak melihat nya.

"Pagi para penghuni kelas onar" sapa Ara.

"Buaya ijo Dateng nih, dah tobat apa belul lu?" Tanya Gito.

"Hehehe bukan Ara kalo ga ngebuara hahaha, gue cabut dulu ya, titip tas gue kali aja ada maling, gue mau ke fiony dulu"

"Huuu Chika pa kabar tuh" ledek soleh.

"Dia mah ada lah"

Setelah berbicara itu Ara pergi ke luar.

A

ku pun mengikuti nya yang akan pergi ke kelas fiony.

Di jalan dia berpas-pasan dengan Chika dan teman-temannya, alias geng Shani. Shani selalu berjalan dengan angkuh, dengan tangan yang selalu di lipat di depan dada.

"Pagi Chika" sapa Ara dengan senyum khasnya.

Chika hanya acuh tak acuh pada sapaan Ara. Tapi senyum Ara tak luntur begitu saja.

"Begitu aja manis ya Allah, gesrek gue"

Shani dan gengnya berlalu pergi dari hadapan Ara yang masih saya gesrek karena Chika, untung ga mimisan tu anak.

Aku berjalan ke hadapan mereka dan berhenti tepat di depan mereka.

"Semoga kamu cepat menyadarinya sebelum kamu kehilangan orang yang kamu anggap berharga" ucapku pelan pada Shani dan Chika.

Karena hanya mereka yang masih memiliki ego yang tinggi, sedangkan Jinan tidak terlibat dengan anak-anak di sekolah ini, tapi dari cerita Zee , Jinan itu dengan anak dari sekolah lain, biar itu nanti ku urus.

Setelah berbicara seperti itu aku berlalu dari hadapan mereka dan kembali menyusul Ara diam-diam.

Tok tok tok.

"Sayang anak sayang anak, eh pagi fiony" cara masuk macam apa itu?.

Aku berdiri tak jauh dari mereka sambil berpura-pura melihat anak-anak bermain basket di lapangan.

"Hem ada perlu apa Ra kamu ke kelas ku?"

"Hehe enggak ko, cuma mau ngajak pulang bareng nanti , sama mau ngajak ke suatu tempat , ada waktu kan?"

"Hem aku takut Chika marah"

"Tenang aja, Chika ga akan marah, aku aja ga tau Chika masih care atau enggak sama aku, mau ya ya ya" mohon Ara udah kaya anak kucing.

"Hem yaudah deh, boleh"

"Ok makasih fio fio, ketemu nanti di jam istirahat ya hehehe"

"Haha iya iya"

"Yaudah bye fio"

"Bye Ra"

"Bye fio"

"Bye Ara"

Baru beberapa langkah pergi Ara kembali berbalik.

"Fio!"

"Apa lagi Ara?" Fiony mulai kesal.

"Bye bye hehe"

"Huh iya"

"Hehe bye fio!" Ucap sedikit berteriak.

Fiony segera masuk dan menutup pintu dengan sedikit kasar.

Dasar buara rawa.

"Asyiiik jalan sama fio, jalan sama fio, jalan sama fio"

#nadanyakayakitadapatsuratpasultahmember.

"Ekhem"

"Eh Mister hehe ngapain di situ?" Tanyanya dengan cengengesan.

"Lagi ngitung bintang" jawabku asal.

"Ini masih siang mister mana ada bintang" balasnya polos.

"Yang jadi bintangnya fiony,Chika dan masih banyak lagi"

"Hehe kalo itu mah emang iya bintang mereka"

"Bintang di hati kamu ya"

Dia hanya mengangguk.

"Huftt...." Aku merangkul nya, dan kami berjalan menuju kelas kami.

"Jadi kamu tu maunya sama siapa?"

"Hem fio itu orangnya baik Mister, dia udah kaya kakak, tapi kalo Chika mister tau sendiri dia kaya gimana"

"Mister tau, kamu itu sebenarnya hanya ingin dekat dan memiliki banyak teman, tapi mereka menyalah artikan kedekatan kamu, kamu datang seolah memberi harapan pada mereka"

"Chika jadi ga mau karena dia melihat kamu tidak memberi batasan pada orang-orang yang kamu kenal, kamu memberikan perhatian yang sama pada mereka, makanya Chika merasa dia juga sama dengan yang lain yang hanya di anggap teman sama kamu, bukan di anggap orang yang spesial"

"Terus aku harus apa mister?"

"Kejarlah seseorang yang kamu rasa dialah yang bertahta di hati kamu, tapi tahta nya di bawah ibu kamu ya, karena gini, laki-laki yang memperlakukan seorang wanita layaknya putri berarti laki-laki itu telah di besarkan oleh seorang ratu, dan ratu kamu itu ibumu, kalo kamu memperlakukan seorang wanita layaknya putri, tapi hanya satu orang yang bukan semuanya wanita kamu perlakukan layaknya putri"

"Jadi tanya sama hati kamu sendiri siapa yang kamu kejar sebenarnya, beri batasan pada orang yang kamu kenal tapi perlakuan spesial satu orang yang udah kamu pastikan dialah yang akan kamu perlakukan layaknya putri"

"Ingat laki-laki yang setia itu mahal, jadi jangan murahkan dirimu dengan memberikan mereka harapan yang sama!"

"Hem makasih pencerahan nya mister, tapi btw busway, mister punya uhuy ekhem ga?"

"Apa uhuy ekhem?"

"Itu loh orang spesial juga gitu"

"Oh , uhuy ekhem istilah yang kamu buat, mister juga tentu punya, dan mister masih setia sama dia, dan akan selalu setia sama dia"

"Wiii hebat- hebat, emang panutan, lain kali saya belajar dari mister ya"

"Yaudah yuk masuk, bentar lagi bel"

"Iya Mister"

Teeet teeet teeet

Bel berbunyi tepat saat kami tiba di depan kelas.

Aldo pun sudah kembali ke kelas.

"Jadi do mister itu beneran papski kamu?" Tanya Soleh yang masih penasaran.

Kepala ku makin pusing saja rasanya.

Aldo menatap mereka malas.

"Kenapa kalian penasaran banget sih?"

"Ya karena selama ini kita ga tau orang tua lu sebenernya, jadi kita penasaran" balas Soleh.

"Jadi sebenarnya mister itu..."

BRUUKKK....