*******
Hana melihat kembali sosok pemberani anjing bukit Okainu kemarin, dan itu membuatnya terkesan.
"Ah, Okainu-sama, itu keren. Biru pucat, mantel indah, wajah bermartabat, kaki cepat, besar dan kuat ..."
Ayah yang mendengar Hana lantas tertawa dan menjawab.
"Sebenarnya Hana juga pernah berhutang budi padanya. Itu tidak sedikit. Mungkin Okainu-sama menjaga kita lebih dari orang lain."
Gadis itu memiringkan kepalanya dan menangkap lautan ingatan, tetapi Hana masih tidak tahu. Hana kemudian bertanya kepada ayahnya kapan dan di mana pernah dirawat.
Saat Hana berpura-pura tidak tahu apa-apa, Bardo mengingatnya dengan emosi yang dalam.