Zara terlihat sudah lemas, kepalanya ia jatuhkan dimeja dengan tangan yang masih memegang gelas kecil. Tiba-tiba ia menangis, tak tahu apa sebabnya.
"Hikss..hiksss...jahad semuanya. Gue benciiiiii!!!!! " ujar Zara lalu beranjak pergi dengan jalan sempoyongan. Vino hanya mengekori saja, ia biarkan gadis itu berjalan sendiri. Toh Vino akan sia-sia membantunya berjalan, yang penting ia tetap mengawasi gadis itu.
Vino merebahkan tubuh gadis itu diranjangnya, terlihat wajah cantik dengan bibir pink tanpa polesan lipblam. Vino meneguk salivanya, menahan diri untuk tidak melakukan apapun pada gadis ini.
Matanya melirik ke ponsel milik Zara sejak tadi bergetar. Ia meraih ponsel itu, Vino pikir terkunci dengan Password nyatanya tidak. Ketika membuka wallpapernya saja sudah membuatnya gerah hati, apalagi membuka galeri. Vino hanya melihat puluhan kali panggilan tak terjawab, dengan belasan pesan masuk belum terbaca. Ia yakin pasti ada hubungannya dengan orang yang bernama Bara.