"Kayaknya dia lagi dijalan sama temannya, lagian naik motor pake acara nelfon segala." ujarnya mengomel sendiri karena ulah Manu. Mungkin saja Manu memastikan keberadaan Deby sekarang.
Tak lama kemudian ia melihat mobil yang tak asing, Deby gelagapan saat menyadarinya. Langkahnya begitu berat serta lemas, mau kabur sepertinya tidak bisa lagi. Orang itu mendekati Deby lalu menamparnya dengan keras menatap dengan tatapan tajam serta sinis. Dan perkataan yang jahat keluar dari mulutnya.
"Dasar anak nggak tahu diri, mau jadi apa kamu? Hamil dan keguguran. Iya kan? Lo hamil sama pacar lo kan?" sentak suara keras itu kepada Deby. Wanita itu adalah ibunya, sosok wanita yang keras, tegas dan penggila kerja.
Tamparan kedua kalinya terjun di pipi mulusnya Deby. Panas, sedih, sakit hatinya. "Mah, apa maksudnya. Aku nggak hamil kok aku cuma demam aja karena kecapekan." balas Deby. Suara lirih serta gemetar hebat membuatnya tak mampu menahan air matanya.