Liana mengusap wajahnya gusar, melihat matahari yang sudah menembus tirai jendela. Kemudian melihat jam di dinding tak lama matanya menyorot ponsel yang ada di meja nakas tengah berdering.
Ternyata Vindra yang menelponnya. "Ada apa, Vin?" tanya Liana dengan suara khas bangun tidur.
"Berangkat siang kan hari ini, eum ... Aku di depan rumah kamu Noona." langsung saja daripada basa-basi membuat Vindra makin bingung mau ngomong apa.
Tentu saja pemilik rumah menjadi gugup dan malu, belum mandi dan rumah masih berantakan tidak ada yang mengurus. Setiap hari bekerja tanpa nonstop Liana buru-buru bangkit seraya membuka tirai melihat kebawah apakah benar. Dan ternyata iya, Vindra sudah berada di bawah dengan pakaian rapi pula.
"Ah ... Tunggu sebentar, kenapa harus pagi ini aku baru saja bangun. Apa kamu tidak bekerja?" ucap Liana memperlambat tapi kakinya menyingkirkan sesuatu yang harus disingkirkan.