"Hilih!" gerutu Ersya tetap berdiri ditempat tadi, ia benar-benar malu dipermalukan oleh Nara baruan. Apa itu keterlaluan? Seharusnya Ersya sadar diri, dia yang tadinya mau mempermalukan Nara tapi balik ke diri sendiri. Banyak karyawan yang membela naraya juga tahu bagaimana sikap Bos kepada Nara jauh sebelum Nara bisa mendapatkan posisi yang baik.
Sedangkan Ersya hanya bisa mengendalikan sesuatu dari hasil orang lain dan mencoba merebut apa yang dia inginkan. Banyak omong tapi tidak pernah sadar apa yang dia lakukan tidak ada apa-apa nya dibanding Nara.
"Liat aja. Bakal gue bales perbuatannya dia. Jelas banget kalau dia itu emang sengaja mempermalukan gue di depan rekan kerja. Jahat!" gerutu Ersya. Hatinya dongkol, harga dirinya terasa diinjak-injak oleh gadis itu. "Senior juga gue, dia baru masuk aja belagu banget." lanjutnya.
"Daripada lo mengumpatkan kata-kata yang nggak bisa di denger sama orangnya, mending diem aja deh." cibir Rani. Haha.