Sepanjang perjalanan cuma bisa menahan amarahnya. Dia juga tahu, kalau Deby dilahirkan dari orang tua yang sama sekali tidak ingin melahirkannya ke dunia kenapa dia dibiarkan hidup? Bukankah mudah membunuhnya pada saat masih bayi atau buang ke sungai. Tidak, pasti orang tuanya masih memiliki rasa sayang terhadapnya.
Bruk! Tadi Gevan sekarang Nara yang sama-sama sedang kesal. Tapi, Deby sontak memeluk gadis itu untuk menenangkan diri. Kenapa? Deby sangat paham siapa Nara sebenarnya, mereka berdua juga sama-sama memiliki masalah hidup yang berat. Bukannya senang-senang malah menjalaninya saja terasa amat menyakitkan sekali.
Air mata itu jatuh seketika. "Nangis aja. Puasin, gue tau apa yang lo rasain sekarang. Nggak dianggap itu sakitnya luar biasa," ucap Nara.
"Cuma lo yang ngertiin. Karena lo juga diposisi sama kayak gue,"
"Mereka semua merasakan, sama. Kita semua sama. Cuma bedanya kita terlalu kuat."
****
Deby dan Masa lalunya