Rasanya Gevan ingin membuat Nara terus bahagia, menjadikan wanita itu yang paling ceria, bahkan tidak merasakan sedih. Disekelilingnya Nara banyak orang baik dan peduli kepadanya. Nara beruntung, bahkan Gevan sendiri tidak seberuntung gadis itu menjalani hidup yang pahit sendirian tanpa orang satupun yang mensupport nya. Tapi, sekarang ada Nara. Satu-satunya orang yang menjadi penyemangat hidup disisa hidupnya.
"Gue bersyukur. Punya lo," ucap Nara.
"Tenang. Gue selalu ada di sisi lo."
Manu agak sesak mendengarnya. Tetapi dia bisa apa? Nara tidak bisa ia paksakan begitu saja. Jodoh ditangan Tuhan. Cowok itu membiarkan Gevan untuk memeluk dan menenangkan Nara yang sedang tidak baik-baik saja sekarang. Ia cukup mengawasi.
****