Setelah bel istirahat berbunyi, para murid langsung bergegas menuju kantin. Dan Nara masih duduk di tempatnya serta menolak ajakan kedua temannya. Mengawasi Cowok yang bernama Gala ini terlihat berbeda dengan Manu yang ia kenal. Ini lebih tengil.
"Lo yakin nggak mau ke kantin?" tanya Arina memastikannya lagi.
"Yakinlah, mending lo berdua ke sana gih. Gue mau ngasih pelajaran buat cowok itu." ujar Nara.
"Napa dah? Cowok ganteng itu kan baru masuk. Belum juga nyari masalah sama lo." kata Adel.
"Heh, Cowok itu yang tadi ngatain gue pendek. Nggak terimalah gue. Cebol-cebol gini, gue cantik bre." cetus Nara.
"Lah kalau bener, napa lu sewot Ra. Udah deh, nggak usah nyari masalah." cegah Arina.
"Hais, lo itu ngeselin. Udah sana pergi," usir Nara kesal dengan kedua temannya, mereka tidak tahu kalau Nara tersinggung dan tidak suka dikatain pendek.
"His mulai deh kalau ngamuk ngeri," ujar Adel merekapun memilih pergi daripada Nara makin kesal.