Gevan tidak bisa pulang meninggalkan Nara sendirian malam ini. Dia tahu, rumah gadis itu terbuka lebar untuknya. Berada di depan pintu kamar setelah berpamitan untuk pulang, Gevan kembali mengetuk pintu tersebut. Dan, Nara kembali membuka seketika Gevan memeluk tubuh gadis itu dengan erat.
Cup. Gevan mengecup bibir gadis itu dengan lumatan lembut. Pintu kembali tertutup membuatnya leluasa menguasai tubuh Nara, tak mau melepaskan sedikit pelukan dipinggang gadis itu. Nara membalasnya. Tangan gadis itu mengusap pundak, saling melumat lembut seakan pasangan pengantin baru.
"Eumhh," desahnya.
Gevan melepaskan ciumannya. Menatap wajah Nara dengan seksama menjadikan hal itulah alasan mengapa dia tidak bisa pergi. "Aku, nggak akan ninggalin kamu. Walaupun kamu nggak bisa aku miliki, setidaknya kita merasakan cinta yang tulus seolah pasangan." ucapnya.