"Fix, kayak gue ya kan?" sahut Derry. Anak tunggal kaya raya, tapi punya sodara tiri itu tidak membuatnya ketar-ketir.
"Lo mah kaya dari kecil. Enak hidup lu, ada yang jamin. Lah gua? Sans aja sih yang penting ngudud dulu." ujar Haidar. Farrel menggelengkan kepalanya heran, ya seperti itulah mereka. Kini sudah bisa berkumpul lagi seperti biasanya anak tongkrongan tuh kalau bisa kumpul semua. Jangan pas butuh baru dateng.
"Gue mau balik, mau ikut nggak?" tanya Farrel.
"Kalau nanti Rachel tiba-tiba ke rumah lu gimana? Kagak bisa skidipapap lu-nya." ledek Derry.
"Lu pikir Rachel cewek apaan. Beda kali sama para mantan gue, yang ada gue kena tampol."
"Haha. Ya udah, sekalian gue mau numpang hidup sebentar. Nyokap bokap lagi nggak beres, pusing gue." ucap Derry kemudian mengambil ranselnya mengikuti langkah Farrel.
"Gue ntar nyusul, kalian ada yang di sini kan? Konci markas, kalau ada yang mencurigakan telpon kita lewat Grup. Okeh," ucap Haidar.